Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mulai memasang target perbaikan kinerja pada 2026 seiring berjalannya putusan homologasi yang diperoleh perseroan pada akhir 2024.
Usai restrukturisasi utang senilai US$ 340 juta, emiten garmen ini menargetkan stabilitas operasional dan peningkatan performa bisnis secara bertahap, meski tanpa ekspansi fisik.
Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono mengatakan, sepanjang 2025 hingga 2026 perseroan masih akan fokus memenuhi kewajiban dalam putusan homologasi, terutama pembayaran bunga utang. Sementara amortisasi pokok baru akan dimulai pada tahun keempat pasca putusan.
“Restrukturisasi utang sudah selesai. Jadi selanjutnya kami memenuhi pembayaran bunga, kemudian di tahun keempat mulai ada amortisasi prinsipal. Secara fisik kami tidak ada ekspansi,” ujar Fitri dalam paparan publik, Rabu (17/12/2025).
Dengan kondisi tersebut, manajemen tidak memasang target agresif pada 2026. Namun, kinerja tahun depan diproyeksikan lebih baik dibandingkan realisasi 2025 yang masih terdampak penurunan pesanan pada tahun pertama pasca homologasi.
Baca Juga: Pan Brothers (PBRX) Catatkan Kinerja Positif pada Kuartal III-2025
“Untuk 2026, kami akan lebih meningkat dibandingkan 2025, meskipun tidak signifikan karena keterbatasan modal kerja. Tapi dari segi performa, kami lebih baik karena selama 2025 kinerja sudah stabil,” imbuhnya.
PBRX menargetkan peningkatan output produksi di 2026 melalui penguatan digitalisasi dan otomatisasi proses. Strategi ini diharapkan mampu mendorong efisiensi biaya dan produktivitas tanpa penambahan jumlah tenaga kerja maupun pabrik.
“Walaupun tidak ada ekspansi fisik, output bisa lebih besar dengan jumlah karyawan dan pabrik yang sama. Itu yang kami targetkan pada 2026,” tegas Fitri.
Dari sisi strategi jangka panjang, PBRX membidik penguatan posisi sebagai mitra strategis bagi pelanggan global. Melalui skema kemitraan ini, pelanggan diharapkan memberikan komitmen pesanan minimum yang lebih pasti sehingga membantu perseroan dalam mengelola anggaran material dan perencanaan produksi.
Selain itu, perseroan juga menargetkan peningkatan margin melalui prioritas pelanggan dengan profitabilitas lebih tinggi, diversifikasi ke produk gaya hidup premium, serta optimalisasi fasilitas produksi pada musim Spring/Summer.
Baca Juga: Intip Strategi Pan Brothers (PBRX) Perbaikan Kinerja di Tahun 2025
Implementasi otomatisasi, digitalisasi, dan sistem SAP juga terus ditingkatkan guna menekan tingkat produk cacat dan memperbaiki akurasi data operasional.
Di luar itu, PBRX masih membuka peluang kerja sama strategis melalui joint venture (JV) untuk meningkatkan efisiensi proses dan penghematan biaya. Komitmen terhadap ESG dan dekarbonisasi juga menjadi bagian dari agenda jangka panjang, sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Dengan pendekatan efisiensi dan stabilitas tersebut, manajemen berharap 2026 menjadi fase konsolidasi kinerja yang lebih sehat bagi PBRX, sekaligus fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Pasca PKPU, Begini Strategi Pan Brothers (PBRX) Merajut Perbaikan Kinerja pada 2025
Selanjutnya: Jasa Marga (JSMR) Operasikan 107 SPKLU di 26 Travoy Rest Layani Nataru
Menarik Dibaca: Hujan Lebat Angin Kencang, Cek Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (18/12) Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













