Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bisnis ikan lele ternyata memiliki prospek yang menjanjikan. Dari 80 ton kebutuhan ikan lele per hari di Jakarta, baru terpenuhi 62,5% atau sekitar 50 ton saja. Banyaknya gerai makanan yang mengolah ikan bernama latin genus clarias itu, membuat bisnis budidaya ikan lele kian menarik.
Fauzan Hangriawan, pemilik Sylva Farm mengakui banyaknya permintaan lele yang terkadang tak semua bisa terpenuhi. Ia bilang, budidaya lele kini menjadi bisnis yang menjanjikan karena pasarnya tersedia. "Permintaan banyak, namun suplai masih terbatas," kata Fauzan (25/1).
Fauzan sekarang mengelola 30 kolam pembibitan ikan lele dengan kemampuan produksi 12 ton ikan lele sekali panen. Selain itu, Fauzan juga menghasilkan 300.000 ekor bibit. Hasil produksi, ia pasarkan ke pasar ikan segar, dan 30% diantaranya dipasarkan ke gerai pecel lele.
Selain dari hasil penangkaran kolam yang dimiliki sendiri, Fauzan juga bekerja sama dengan mitra pembudidaya yang berjumlah 30 orang. Dari jumlah mitra binaan Sylva Farm tersebut, dalam sehari ia bisa menjual sekitar 400 kilogram (kg) lele.
Fauzan menceritakan, berkembangnya gerai pecel lele pinggir jalan ikut mendongkrak permintaan ikan berkumis ini. Selama satu tahun belakangan, harga lele cenderung stabil di harga Rp 15.000 per kg-Rp 16.000 per kg.
Jika Fauzan mampu produksi 1,2 ton ikan lele setiap panen, maka ia bisa mengantongi omzet Rp 18 juta sampai Rp 19,2 juta. Omzet tersebut berlum termasuk hasil penjualan ikan lele dari para mitranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News