Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Memasuki paruh kedua tahun 2020, proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah menempuh perkembangan 60% dari target penyelesaian di tahun 2022.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra saat ini, sekitar 60% dari target total 2.900 pier (tiang) sudah berdiri dan terpasang di sepanjang Jakarta-Bandung.
"Dalam proses konstruksinya banyak yang berbentuk jembatan elevated, lalu ada sekitar 13 terowongan dan timbunan. Tugas kami selanjutnya jika pemasangan 2.900 tiang selesai, berlanjut pada pemasangan rel, persinyalan, pengadaan listrik, menyiapkan keretanya hingga bengkel maintenance-nya. Untuk menyelesaikan itu semua, membutuhkan waktu sekitar 1 tahun lagi," jelas Chandra ditemui dalam acara peletakan girder di casting yard 1 proyek kereta cepat JKT-BDG, di sisi KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9).
Karena pandemi dan kebijakan PSBB, pekerjaan pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung sempat terkendala karena pabrik penyuplai bahan baku berhenti beroperasi. Selain itu, beberapa pekerja asal China belum sepenuhnya kembali.
Baca Juga: Sempat berhenti, Stasiun Jakarta Kota kembali layani kereta api jarak jauh
Namun memasuki masa transisi, semua pihak mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Chandra sendiri mengemukakan, pihaknya menargetkan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung bisa rampung pada 2022 mendatang.
Lebih jauh lagi, sampai saat ini KCIC juga berhasil menembus tiga terowongan (tunnel) dari 13 terowongan yang ada. Tiga terowongan tersebut antara lain di Walini, Jawa Barat dan dua lainnya, yakni Tunnel 3 dan 5, di daerah Purwakarta.