kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Memasuki semester II 2020, proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 60%


Rabu, 02 September 2020 / 17:35 WIB
Memasuki semester II 2020, proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 60%
ILUSTRASI. Suasana peletakan girder di casting yard 1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di sisi KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020). KONTAN/Amalia Nur Fitri


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo

Chandra berkata, pembangunan 10 terowongan lainnya, masih berjalan hingga kini. "Tahun ini ada dua lagi tunnel yang tembus, yaitu 3 dan tunnel 5. Anda tahu juga tunnel yang pakai alat khusus TBM (Tunnel Boring Machine) di Halim itu kira-kira progresnya sudah 60%. Tinggal kita teruskan lagi sebentar lagi keluar (tembus)," jelasnya.

Untuk pendanaan, PT KCIC masih merogoh dana sebesar 25% dari pembiayaan ekuitas dan pinjaman (loan) sebesar 25%, sampai saat ini pihaknya sendiri sudah berhasil mencairkan pinjaman sampai 54% atau setara US$ 4,5 miliar. Chandra berkata, pada September ini pihaknya akan menerima lagi setoran ekuitas.

Baca Juga: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC pasang box girder di atas Tol Cikarang

"Pendanaan dari equity (ekuitas) sebesar 54%, sudah cair dan di bulan ini ada setoran lagi, begitu masuk ada lagi pinjaman (loan) yang dicairkan, nilainya US$ 4,5miliar. Sedangkan total investasi proyek ini sebesar US$6.701 miliar," jelasnya.

Sebagai informasi, skema pendanaan KCIC sebesar 75% dari pendanaan CDB. Sementara sisanya atau 25% ditanggung oleh ekuitas pemegang saham KCIC yakni PSBI dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Adapun sebesar 60% saham KCIC dipegang oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PTPN VIII, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sedangkan 40% sisanya dipegang Beijing Yawan HSR. "Mayoritas dana digunakan untuk pembayaran kontraktor. Ini dilakukan agar proyek tetap berjalan lancar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×