kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memasuki semester II 2020, proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 60%


Rabu, 02 September 2020 / 17:35 WIB
Memasuki semester II 2020, proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai 60%
ILUSTRASI. Suasana peletakan girder di casting yard 1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di sisi KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020). KONTAN/Amalia Nur Fitri


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

Chandra berkata, pembangunan 10 terowongan lainnya, masih berjalan hingga kini. "Tahun ini ada dua lagi tunnel yang tembus, yaitu 3 dan tunnel 5. Anda tahu juga tunnel yang pakai alat khusus TBM (Tunnel Boring Machine) di Halim itu kira-kira progresnya sudah 60%. Tinggal kita teruskan lagi sebentar lagi keluar (tembus)," jelasnya.

Untuk pendanaan, PT KCIC masih merogoh dana sebesar 25% dari pembiayaan ekuitas dan pinjaman (loan) sebesar 25%, sampai saat ini pihaknya sendiri sudah berhasil mencairkan pinjaman sampai 54% atau setara US$ 4,5 miliar. Chandra berkata, pada September ini pihaknya akan menerima lagi setoran ekuitas.

Baca Juga: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC pasang box girder di atas Tol Cikarang

"Pendanaan dari equity (ekuitas) sebesar 54%, sudah cair dan di bulan ini ada setoran lagi, begitu masuk ada lagi pinjaman (loan) yang dicairkan, nilainya US$ 4,5miliar. Sedangkan total investasi proyek ini sebesar US$6.701 miliar," jelasnya.

Sebagai informasi, skema pendanaan KCIC sebesar 75% dari pendanaan CDB. Sementara sisanya atau 25% ditanggung oleh ekuitas pemegang saham KCIC yakni PSBI dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Adapun sebesar 60% saham KCIC dipegang oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PTPN VIII, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sedangkan 40% sisanya dipegang Beijing Yawan HSR. "Mayoritas dana digunakan untuk pembayaran kontraktor. Ini dilakukan agar proyek tetap berjalan lancar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×