Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
Chandra berkata, pembangunan 10 terowongan lainnya, masih berjalan hingga kini. "Tahun ini ada dua lagi tunnel yang tembus, yaitu 3 dan tunnel 5. Anda tahu juga tunnel yang pakai alat khusus TBM (Tunnel Boring Machine) di Halim itu kira-kira progresnya sudah 60%. Tinggal kita teruskan lagi sebentar lagi keluar (tembus)," jelasnya.
Untuk pendanaan, PT KCIC masih merogoh dana sebesar 25% dari pembiayaan ekuitas dan pinjaman (loan) sebesar 25%, sampai saat ini pihaknya sendiri sudah berhasil mencairkan pinjaman sampai 54% atau setara US$ 4,5 miliar. Chandra berkata, pada September ini pihaknya akan menerima lagi setoran ekuitas.
Baca Juga: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC pasang box girder di atas Tol Cikarang
"Pendanaan dari equity (ekuitas) sebesar 54%, sudah cair dan di bulan ini ada setoran lagi, begitu masuk ada lagi pinjaman (loan) yang dicairkan, nilainya US$ 4,5miliar. Sedangkan total investasi proyek ini sebesar US$6.701 miliar," jelasnya.
Sebagai informasi, skema pendanaan KCIC sebesar 75% dari pendanaan CDB. Sementara sisanya atau 25% ditanggung oleh ekuitas pemegang saham KCIC yakni PSBI dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd.
Adapun sebesar 60% saham KCIC dipegang oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PTPN VIII, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sedangkan 40% sisanya dipegang Beijing Yawan HSR. "Mayoritas dana digunakan untuk pembayaran kontraktor. Ini dilakukan agar proyek tetap berjalan lancar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News