Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Terlebih lagi, di akhir tahun 2021 lalu distribusi bahan bakar sempat terhenti karena isu mogok kerja dan kelangkaan bahan bakar yang menimpa Pertamina. Menurut pengamatan Ateng, pada periode tersebut telah terjadi kenaikan biaya kirim barang sekitar Rp 3.000- Rp 5.000.
Untuk itu, Ateng mengharapkan adanya langkah antisipatif dari pemerintah agar lebih rajin melakukan pemantauan terhadap permintaan masyarakat, sehingga tidak kaget saat permintaan BBM sewaktu-waktu meningkat.
Baca Juga: Ekspor Impor Turun, Surplus Neraca Dagang Januari 2022 Diprediksi Turun
Dengan tidak meratanya distribusi ke seluruh wilayah Indonesia, dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino. Dimana, harga BBM yang naik akan menimbulkan biaya angkutan logistik ikut naik, serta biaya komoditi juga ikut naik.
Dikhawatirkan, efek domino tersebut dapat menimbulkan inflasi yang cukup berdampak bagi perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News