kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Menanti efek pembatasan ekspor kopi Vietnam


Kamis, 27 Januari 2011 / 09:46 WIB
Menanti efek pembatasan ekspor kopi Vietnam


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Walaupun harga kopi belakangan ini agak merosot, para petani kopi boleh berharap bahwa harga kopi akan membalik kembali. Pasalnya, Vietnam, produsen kopi robusta terbesar di dunia, berniat menurunkan volume ekspor kopinya menjadi 1 juta ton saja di sepanjang tahun ini. Target ekspor tersebut lebih rendah sekitar 9% dibandingkan ekspornya 2010 yang mencapai 1,1 juta ton.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata, penyebab pengurangan ekspor oleh Vietnam tersebut harus dipertanyakan lagi, apakah karena pasokan kopinya tahun ini memang berkurang atau itu hanya upaya mendongkrak harga. "Bila langkah tersebut karena pasokan kurang, tentu akan berpengaruh pada harga kopi global karena mempengaruhi faktor fundamental kopi," kata Rachim, Rabu (26/1).

Tapi jika langkah Vietnam tersebut merupakan upaya buffer stock untuk mendongkrak harga, bisa jadi pengaruhnya tidak akan banyak. "Kalau mau buffer stock, mestinya penurunan sekitar 30% hingga 40%," katanya lagi.

Ketua Asosiasi kopi dan Kakao Vietnam Luong Van Tu dalam keterangan kepada media massa Vietnam seperti dikutip Bloomberg, Selasa (25/1) mengatakan, Vietnam seharusnya membatasi ekspor kopinya untuk mendongkrak harga.

Namun sejauh ini, harga kopi belum naik. Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (25/1) harga kopi robusta untuk pengiriman Maret 2011 di Bursa London Selasa (25/1) sebesar US$ 2.123 per ton. Harga ini sedikit melorot dibandingkan rekor tertingginya US$ 2.167 per ton yang terjadi 12 Januari 2011 lalu. Sedangkan harga opi arabika di Bursa ICE Futures New York untuk pengiriman Maret 2011 berada di US$ 2,3730 per pound.

Bagaimana pengaruhnya terhadap harga kopi dari Indonesia? Menurut Rachim, harga kopi di pasar lokal saat ini memang sudah tinggi. Namun bagaimana pun harga kopi di pasar lokal akan mengekor harga kopi di pasar internasional.

Menurut laporan di situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), harga kopi bubuk di Palembang mulai meningkat. Pekan ini, harga kopi bubuk di Palembang sebesar Rp 16.000 per kg, naik ketimbang pekan lalu yang ada di level Rp 15.000 per kg. Sementara itu, harga kopi arabika di Sumatra mencapai kini Rp 44.000 - Rp 46.000 per kg.

Kenaikan harga ini terjadi karena pada tahun lalu terjadi penurunan produksi kopi jenis ini hingga 40%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×