kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Mendag: Defisit impor karena kebanyakan impor migas


Rabu, 01 September 2010 / 17:22 WIB


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan, defisit perdagangan yang terjadi di bulan Juli disebabkan oleh tingginya impor minyak bumi dan gas (migas). Penurunan kinerja ekspor migas membuat neraca perdagangan migas mempengaruhi kinerja ekspor secara keseluruhan. “Defisit hanya bulan Juli saja dan itu karena migas,” kata Mari Elka Pangestu usai menghadiri rapat kerja di Komisi VI DPR, Jakarta (1/9).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2010 mengalami defisit sebesar US$ 128,7 juta. Mari menyebutkan, neraca perdagangan untuk produk non migas selama Juli tetap mencatat pertumbuhan positif, sedangkan produk migas mencatat sebaliknya. “Sejak tahun kemarin kira resmi jadi net importir migas,” katanya.

Ekspor nonmigas Juli 2010 mencapai US$10,61 miliar, atau masih lebih tinggi dibandingkan realisasi impor non migas Juli sebesar US$10,51 miliar. Namun, Mari mengaku angka surplus ekspor non migas mengalami kenaikan jika dihitung dari Januari ke Juli. “Kalau dihitung periode Januari-Juli surplus Indonesia cenderung meningkat," jelasnya.

Adanya kenaikan angka impor non migas menurut Mari lebih didominasi oleh realisasi investasi berupa bahan baku penolong dan investasi. Walaupun dirinya menerima laporan adanya kenaikan impor produk konsumsi seperti makanan dan minuman, akan tetapi dari data yang dimilikinya impor bahan baku penolong untuk kebutuhan industri di dalam negeri lebih tinggi. ”Salah satu impor yang tertinggi adalah otomotif karena di dalam negeri permintaannya tinggi,” jelas Mari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×