kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.422   -63,00   -0,38%
  • IDX 7.846   97,76   1,26%
  • KOMPAS100 1.100   15,50   1,43%
  • LQ45 804   8,71   1,10%
  • ISSI 267   3,55   1,34%
  • IDX30 417   4,50   1,09%
  • IDXHIDIV20 483   4,37   0,91%
  • IDX80 121   1,25   1,04%
  • IDXV30 133   1,35   1,03%
  • IDXQ30 134   1,16   0,87%

Mendag: Pemerintah Stop Sementara Impor 200 Ribu Ton Gula Mentah


Jumat, 12 September 2025 / 14:12 WIB
Mendag: Pemerintah Stop Sementara Impor 200 Ribu Ton Gula Mentah
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Budi Santoso


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menahan sementara realisasi impor 200 ribu ton gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan ketetapan Neraca Komoditas (NK) 2025, kebutuhan impor gula mentah ditetapkan sebesar 4,3 juta ton.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,1 juta ton telah mendapatkan izin impor dan 2,9 juta ton sudah terealisasi.

Baca Juga: Pemerintah Genjot Swasembada Gula Lewat KUR Tebu dan Kredit Alsintan

“Jadi ketetapan NK itu 4,3 juta ton, yang dapat izin 4,1 juta ton. Berarti ada 200 ribu ton yang belum mengajukan, itu kita tahan dulu,” kata Budi di Kantor Kemendag, Jumat (12/9/2025).

Budi menambahkan, kuota sisa 200 ribu ton ditahan karena belum ada produsen yang mengajukan izin.

Sementara itu, impor 4,1 juta ton gula yang sudah berizin dipastikan tetap berjalan.

“Realisasinya sudah sekitar 70% atau 2,9 juta ton. Sisanya 30% masih dalam proses masuk,” lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan pemerintah akan menghentikan sementara impor gula mentah untuk kebutuhan industri rafinasi.

Baca Juga: Tantangan Kemenko Pangan dalam Mewujudkan Swasembada Gula Nasional

Kebijakan ini bertujuan agar stok gula konsumsi dalam negeri dapat terserap optimal, sekaligus mencegah rembesan gula rafinasi ke pasar.

“Keputusannya adalah kita stop dulu, supaya gula dalam negeri bisa terserap dengan baik,” kata Sudaryono, Kamis (11/9).

Ia menegaskan, langkah ini bersifat sementara. Namun, ke depan impor gula industri diharapkan dapat dikurangi secara bertahap hingga akhirnya dihentikan, sejalan dengan target swasembada pangan nasional.

“Tahun ini targetnya swasembada pangan untuk kebutuhan konsumsi. Industrinya pelan-pelan juga harus kita ambil porsinya, supaya betul-betul tercapai swasembada untuk pangan maupun industri,” jelasnya.

Selanjutnya: Beban Bunga Naik 7,6% di Juli 2025, BCA Optimalkan CASA Buat Dongkrak Pendapatan

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart 12-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Sosis Kanzler-Belmeat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×