kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Mengintip Perkembangan Pesat Kawasan Summarecon Tangerang


Kamis, 16 Oktober 2025 / 05:05 WIB
Mengintip Perkembangan Pesat Kawasan Summarecon Tangerang
ILUSTRASI. Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Hindarko Hasan, menunjuk maket rencana pengembangan Summarecon Tangerang, Selasa (14/10/2025)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan kota terpadu si bungsu dari pengembang kakap PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menunjukkan perkembangan signifikan. Baru satu tahun sejak diluncurkan pada Oktober 2024, wajah Summarecon Tangerang yang berlokasi di Bitung sudah mulai terlihat dengan pembangunan infrastruktur kawasan dan klaster-klaster hunian. 

Hingga saat ini, Summarecon Tangerang telah meluncurkan tiga klaster hunian, yakni Havena Lakes, Briza Lakes dan Rona Homes. Penjualan rumah-rumah Summarecon terbilang cukup baik meskipun kondisi pasar industri properti menghadapi banyak tantangan. 

Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Hindarko Hasan, mengungkapkan penjualan Summarecon Tangerang hingga September sudah mencapai 80% dari target yang ditetapkan tahun 2025. “Tahun ini target penjualan sekitar Rp 300 miliar,” ujarnya saat ditemui KONTAN, Selasa (14/10). 

Summarecon Tangerang saat ini fokus memasarkan unit rumah di klaster Rona Homes. Klaster ini menghadirkan tiga pilihan rumah dua lantai, yaitu tipe standar 5x10 meter dengan mulai Rp750 jutaan, tipe premium 5x10 meter mulai Rp 830 jutaan, dan tipe lebar 10x10 meter mulai Rp1,7 miliar. 

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Fokus Menggarap Bisnis Hotel

Hindarko bilang, klaster Rona Homes dipasarkan dengan harga lebih murah dengan dua klaster pendahulunya untuk sekedar menyediakan pilihan lain kepada konsumen. Tipe paling kecil di klaster ini ditawarkan dengan konsep rumah tumbuh. 

Hanya saja, dalam perjalanannya, Summarecon melihat rumah harga di bawah  Rp 1 miliar kurang diminati pasar. Hindarto mengatakan, banyak calon pembeli Rona yang akhirnya memutuskan  pembeli rumah di klaster Briza yang berukuran lebih besar. 

Seperti diketahui, rumah di Klaster Briza Lakes diluncurkan awalnya dengan harga mulai Rp 940 juta hingga Rp 2,5 miliar per unit. Sedangkan rumah di Klaster Havena Lakes ditawarkan mulai dari Rp 2 miliar hingga Rp 4,7 miliar. 

Selain itu, Summarecon Tangerang juga melihat bahwa konsep rumah tumbuh kini kurang diminati pasar. Saat ini terjadi perubahan perilaku konsumen yang memilih membeli rumah siap huni (ultimate) daripada rumah yang bisa dikembangkan kemudian. 

Baca Juga: Melihat Upaya Summarecon Serpong Perkuat Fondasi Kota Terpadu Berkelanjutan

“Jika dulu orang membeli rumah kecil dengan harapan meningkat seiring karier dan pendapatan, kini justru banyak yang berpikir sebaliknya. Mereka ingin segera memiliki rumah terbaik yang mampu mereka beli saat ini, karena belum tentu di masa depan masih punya kemampuan finansial yang sama,” tutur Hindarko. 

Oleh karena itu, tahun depan, Summarecon Tangerang memilih untuk fokus memasarkan rumah harga sekitar Rp 1 miliar -Rp 2 miliar yang saat ini cukup diminati. Hindarko menyebut akan ada beberapa lini produk yang disiapkan pada 2026. Hanya saja, ia tak merinci lebih jauh. 

Lebih lanjut, Hindarko menyampaikan bahwa profil pembeli rumah di Summarecon Tangerang mayoritas dari wilayah sekitar atau ring 1 Tangerang dan pada umumnya adalah pembeli rumah pertama.

Meski merupakan kawasan baru, daya tarik Summarecon Tangerang semakin kuat. Itu terbukti dengan keberhasilan Summarecon Tangerang mencetak rekor dengan menjual rumah tipe sudut di klaster Havena dengan seharga Rp 6,8 miliar. “Padahal, sebelumnya rata-rata harga yang paling mahal terjual hanya sekitar Rp 3 miliar,” ucap Hindarko. Pencapaian itu menunjukkan bahwa Summarecon Tangerang  terbukti berhasil membangun citra premium 

Baca Juga: Ekosistem Terbentuk, Summarecon Hadirkan Peluang Bisnis di Kawasan Kota Terpadu

Tahun depan, Summarecon Tangerang memastikan akan melakukan serah terima sebanyak 407 unit rumah kepada konsumen. Itu sesuai dengan komitmen pengembang untuk membangun unit 24 bulan.

Di samping itu, kawasan ini menyediakan 54 unit rumah yang mendukung program PPN DTP. Pembangunan rumah tersebut dipercepat dan akan diserahterimakan pada Desember 2025 mendatang. 

Didukung Infrastruktur

Pamor Summarecon Tangerang bakal semakin bersinar ke depan didukung oleh kehadiran infrastruktur transportasi. Kawasan seluas 109 hektare (ha) ini akan dekat dengan salah satu stasiun MRT yang direncanakan melintasi area Cikarang hingga Balaraja. 

Hindarko mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan MRT Jakarta. “Komunikasi intensif kini dilakukan antara Summarecon dan tim MRT,” ujarnya. 

Dia menyampaiakn bahwa kerja sama ini akan difokuskan pada penyediaan akses menuju stasiun MRT. Summarecon Tangerang tidak akan membangun stasiun secara langsung, melainkan menyediakan jalur pejalan kaki dan konektivitas antararea untuk mempermudah masyarakat mencapai stasiun.

Sinergi ini bersifat saling menguntungkan. MRT membutuhkan basis penumpang dari kawasan hunian dan komersial, sementara pengembang memperkuat daya tarik kawasan dengan menghadirkan akses transportasi publik modern. MRT juga akan menyesuaikan rencana jalurnya agar lebih mendekati kawasan Summarecon, sehingga integrasi antarmoda bisa terwujud lebih optimal.

Baca Juga: MRT Tambah Stasiun Thamrin dan Monas pada 2027, tapi Tak Ada Tambahan Kereta

Namun, peluang kerja sama tambahan, seperti hak penamaan stasiun (naming rights), kata Hindarko, masih terbuka dan akan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing pihak, seperti yang pernah diterapkan di kawasan Kelapa Gading.

Selain proyek MRT, pemerintah juga berencana membangun underpass menuju Citra Raya untuk mengurai kemacetan. Summarecon berharap dukungan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan penataan kawasan, yang selama ini banyak digerakkan oleh sektor swasta.

Sementara pembangunan infrastruktur dalam kawasan terus dilakukan. Summarecon Tangerang telah rampung membangun tiga dari enma danau yang direncanakan hadir di kawasan ini. Kemudian, pembangunan pedestrian juga terus dikebut dan pembangunan infrastruktur jalan akan diteruskan ke arah selatan supaya tersambung dengan jalan raya Curug.

“Fasilitas pedestrian seperti yang kami bangun ini masih jarang di kawasan Bitung. Setiap akhir pekan, area pedestrian kami selalu ramai digunakan masyarakat untuk berolahraga. Kami juga menanam banyak pohon agar kawasan ini lebih hijau dan nyaman.” ujar Hindarko.

Dari sisi fasilitas, Summarecon Tangerang tengah membangun lapangan padel pertama di wilayah Bitung. Selain itu, pengembang juga menghadirkan kawasan komersial dengan sejumlah tenant seperti Kopi Q dan Rumah Makan Padang Salero Denai. Kawasan ini ditargetkan menjadi tempat hangout baru dan favorit di Bitung.

Selanjutnya: Realisasi Program MBG Masih Seret Bikin Ekonomi Lokal Jadi Mampet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×