kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Menhub: JSS masih ada persoalan teknis


Senin, 14 April 2014 / 16:59 WIB
Menhub: JSS masih ada persoalan teknis
Pengisian BBM jenis Pertamax Series di SPBU Pertamina. Ini Pertimbangan Pemerintah Belum Turunkan Harga BBM Subsidi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah sekali lagi mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda merupakan hal yang penting bagi perekonomian nasional terutama arus barang dan manusia dari Jawa ke Sumatra ataupun sebaliknya. Tetapi, pembangungan proyek tersebut masih memiliki kendala.

“Menurut saya, itu adalah tujuan yang jauh lebih besar antara Sumatera dan Jawa dimana perlu mempercepat transportasi, sebenarnya penting dan strategis, hanya persoalannya kan teknis,” ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan, di Jakarta, Senin (14/4).

Menhub mengatakan,  aspek teknis tersebut antara lain mengenai kekuatan konstruksi Jembatan Selat Sunda. “Ini perlu dipelajari betul-betul , kalau dibangun, harus mencapai sasaran dan tujuannya, kekuatannya, konstruksi dan sebagainya itu teknis,” katanya.

Hingga kini proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda terus dikaji oleh pemerintah. Tahapannya sudah masuk dalam proses studi kelayakan. "Sedang diproses feasibility study-nya (FS). Sedang dikaji pemerintah dengan pemrakarsa," katanya

Sebelumnya diberitakan, proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang ditaksir menelan anggaran hingga Rp 200 triliun ini mendapatkan kritikan dari Indonesia National Shipowners Association (INSA).  INSA menilai dari sisi logistik, akan lebih murah bagi pemerintah untuk membenahi pelabuhan daripada membangun JSS.

Organisasi itu menjelaskan, dengan adanya akses jembatan Jawa-Sumatera, maka animo orang untuk menggunakan angkutan laut bakal berkurang. Akibatnya, beban pemerintah untuk mengalokasikan anggaran perbaikan jalan darat akan semakin bertambah. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×