kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Menilik Kontribusi Proyek Unit 7 yang Bakal Dongkrak Kinerja Spindo (ISSP)


Rabu, 24 September 2025 / 15:10 WIB
Menilik Kontribusi Proyek Unit 7 yang Bakal Dongkrak Kinerja Spindo (ISSP)
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) sedang fokus menyelesaikan proyek ekspansi pabrik atau unit produksi ke-7.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - GRESIK. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) sedang fokus menyelesaikan proyek ekspansi pabrik atau unit produksi ke-7. Produsen pipa baja yang juga dikenal dengan nama Spindo ini menargetkan Unit 7 bakal mendongkrak kinerja bisnis dan keuangan secara signifikan.

Chief Strategy Officer, Corporate Secretary & Investor Relations Spindo, Johanes W. Edward mengungkapkan ISSP mengucurkan investasi sekitar Rp 1,3 triliun untuk proyek Unit 7. Investasi ini terserap dalam beberapa tahun, dengan alokasi sekitar Rp 700 miliar pada 2025, Rp 300 miliar pada 2026 dan Rp 80 miliar pada tahun 2027. 

Johanes menjelaskan, Unit 7 dirancang untuk memperkuat posisi Spindo dalam memproduksi pipa baja dengan standar American Petroleum Institute (API). Melalui produk yang dihasilkan oleh Unit 7, Spindo ingin menangkap peluang dari sektor energi, khususnya minyak dan gas (migas).

Baca Juga: Steel Pipe (ISSP) Menggenjot Kapasitas Produksi

Produk Unit 7 juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan di sektor konstruksi dan infrastruktur. Guna menangkap peluang dari pasar tersebut, Unit 7 bakal dilengkapi dua mesin baru untuk memproduksi pipa 8-inch dan 20-inch.

"Unit 7 akan memperkuat posisi dan daya saing Spindo, karena bisa memproduksi pipa yang tadinya belum bisa kami buat. Dengan mesin baru, tentu produk juga akan lebih bagus," ungkap Johanes dalam Factory Visit Spindo Plant 7 pada Selasa (23/9).

Johanes menerangkan, Spindo telah menyiapkan lahan sekitar 80 hektare untuk proyek yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur ini. Pergudangan (warehouse) Unit 7 sudah rampung pada Juli 2024, dan sekarang Spindo sedang memacu penyelesaian pabrik sembari menunggu kedatangan dua mesin baru.

Mesin tersebut berasal dari China, dengan biaya investasi sekitar Rp 700 miliar - Rp 800 miliar. Mesin 8-inch dijadwalkan datang pada kuartal IV-2025, dan akan memulai operasional paling lambat pada kuartal I-2026. Sedangkan mesin 20-inch dijadwalkan datang pada kuartal III-2026, dan akan memulai operasional pada kuartal IV-2026.

Kedua mesin di Unit 7 ini diproyeksikan bisa menambah kapasitas produksi Spindo sampai dengan 65.000 ton pipa per bulan. Hanya saja, Spindo tidak akan terburu-buru untuk menggenjot utilisasi produksi di Unit 7. 

Johanes mengatakan Spindo akan memasang target konservatif dengan tingkat utilisasi di level 7,5% pada mesin besar 20-inch dan sekitar 20% - 25% untuk mesin kecil 8-inch. Unit 7 diproyeksikan bakal membuka peluang peningkatan produksi lebih dari 40.000 ton pada tahun 2027.

Di samping peningkatan volume, Unit 7 ditargetkan akan mendongkrak tingkat profitabilitas Spindo. Margin kotor diestimasikan meningkat dari sekitar 28% menjadi 35% mulai tahun 2027.

Sedangkan net profit diproyeksikan terdongkrak lebih dari 11%, bahkan Johanes optimistis laba bersih Spindo berpotensi menembus Rp 1 triliun pada tahun 2027. Meski begitu, Spindo akan tetap berhati-hati dengan mencermati dinamika ekonomi yang bakal memengaruhi kondisi industri dan kebutuhan pasar.

Spindo pun masih memasang target yang konservatif untuk tahun ini, dengan proyeksi kenaikan kinerja antara 5% - 10%. Johanes menyambut baik kebijakan pemerintah yang ingin memacu pergerakan ekonomi, serta merealiasikan proyek-proyek prioritas di sektor infrastruktur maupun energi.

Hanya saja, Johanes menegaskan bahwa Spindo akan tetap realistis, lantaran dampaknya tidak akan instan. "Kami harapkan kebijakan yang baik, meski dampaknya tidak langsung. Sejauh ini, kinerja sampai kuartal ketiga masih bagus, kami harapkan kuartal IV-2025 lebih baik," ungkap Johanes.

Johanes menambahkan, Spindo telah menyiapkan proyek lanjutan pasca penyelesaian Unit 7. Spindo berencana untuk merelokasi sejumlah pabrik di Jawa Timur ke kompleks Unit 7, sehingga bisa meningkatkan efisiensi secara operasional, logistik dan bisnis.

"Ada rencana relokasi, mungkin Unit 1-4. Pertimbangannya biar lebih mudah (lokasi pabrik dalam satu wilayah), logistik lebih murah. Tapi ini masih lumayan lama, mungkin di tahun 2028," tandas Johanes.

Adapun, saat ini Spindo memiliki enam pabrik dengan total kapasitas sekitar 750.000 per tahun, yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan Karawang. Masing-masing pabrik menghasilkan produk dengan karakteristik tersendiri, dengan rata-rata utilisasi pada level 50%-60%. 

Baca Juga: Spindo (ISSP) Fokus Rampungkan Ekspansi Pabrik Baru pada Sisa Tahun Ini

Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,02% ke Rp 16.685 per Dolar AS pada Rabu (24/9/2025)

Menarik Dibaca: 6 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan bersama Madu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×