kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik prospek bisnis minuman beralkohol ditengah wabah virus corona


Selasa, 17 Maret 2020 / 05:05 WIB
Menilik prospek bisnis minuman beralkohol ditengah wabah virus corona


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minuman beralkohol (minol) tengah dihadapkan pada tantangan yang berat. Bagaimana tidak, geliat bisnis hotel, restauran, dan kafe (horeka) serta sektor pariwisata secara umum yang selama ini menjadi penopang bagi penjualan minol terancam lesu seiring dengan adanya pandemi virus corona (covid-19) yang tengah mewabah.

Seperti diketahui, pemerintah belakangan ini baru saja mengeluarkan imbauan bagi segenap masyarakat untuk mengurangi aktivitas-aktivitas di luar rumah. Tidak hanya itu, jam operasional sejumlah transportasi publik  seperti Transjakarta dan MRT di Jakarta juga dibatasi guna mengurangi aktivitas warga di luar rumah. Sejumlah upaya ini bertujuan untuk meminimalisir risiko penyebaran corona.

Baca Juga: Virus corona merebak, ekspor Bali Hai Brewery Indonesia (BHBI) masih positif

Director Corporate Affairs PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mengungkapkan penurunan aktivitas ekonomi, termasuk di antaranya sektor pariwisata yang terjadi seiring mewabahnya pandemi corona berpotensi memiliki dampak terhadap produk minol.

Namun demikian, ia mengaku belum bisa memperkirakan seberapa besar dampak yang bisa timbul dari pandemi ini. Oleh karenanya, untuk sementara ini perseroan memutuskan untuk terus mengikuti arahan pemerintah sembari memastikan bahwa bisnis dapat berjalan sesuai dengan situasi yang berkembang.

“Di tengah-tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, kami belum bisa berspekulasi tentang kinerja bisnis selama beberapa bulan ke depan,” kata Ika kepada Kontan.co.id (16/03).

Selain berpotensi menggerus permintaan minol, pandemi corona juga rupanya memengaruhi cara konsumen mengkonsumsi minol. Setidaknya, hal ini yang di alami oleh PT Bali Hai Brewery Indonesia (BHBI) belakangan.

Baca Juga: Sakit kepala sering datang tiba-tiba? Cegah dengan cara berikut ini

Marketing Manager BHBI, Erwin Ruffin tidak menyebutkan apakah terjadi penurunan volume permintaan pada produk minol yang dijual oleh perseroan atau tidak. 

Namun demikian, ia mengungkapkan bahwa  terjadi pergeseran cara konsumsi pada konsumen BHBI dari yang semula dilakukan dengan cara mengonsumsi di tempat pada kanal-kanal penjualan on-premise seperti misalnya bar dan restoran menjadi lebih banyak dilakukan secara off-site di rumah masing-masing. Adapun pembelian produk dilakukan pada kanal-kanal off-premise di pasar modern seperti misalnya Toserba, dan sebagainya.

Dihubungi terpisah, Direktur PT Delta Djakarta Tbk, Ronny Titiheruw mengaku belum bisa memperkirakan dampak bisnis yang mungkin ditimbulkan oleh wabah corona mengingat wabah tersebut belum berlangsung lama.

Yang terang, ia berharap permasalahan virus corona bisa segera selesai. “Kami berharap pemerintah pusat dan pemda dapat mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk mengatasi hal ini,” ujar Ronny ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (16/3).

Baca Juga: Laba tertekan, ini strategi Multi Bintang Indonesia (MLBI) kerek pendapatan di 2020

Di tengah kondisi yang demikian, langkah mendiversifikasi penjualan dengan membidik pasar luar negeri rupanya dinilai sebagai opsi yang menarik oleh sebagian produsen untuk memitigasi risiko gangguan bisnis akibat corona.

Manajemen BHBI mengatakan pihaknya akan terus melayani permintaan dari mancanegara. Manajemen menilai hal ini merupakan upaya yang efektif menimbang  tren positif penjualan ekspor perusahaan pada dua bulan belakangan.

Asal tahu saja, sebelumnya perseroan telah mengapalkan sejumlah kontainer berisi produk-produk BHBI ke beberapa negara tujuan ekspor BHBI seperti Rusia, Singapura, Timor Leste, Filipina, dan Selandia Baru. “Perkembangan bisnis (BHBI) di pasar mancanegara tetap positif mengingat bir sudah melekat dengan budaya setempat,” kata Export Manager BHBI, Bharat Velecha kepada Kontan.co.id (16/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×