kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang Kemampuan MIND ID Ambil Alih Saham Vale Indonesia dan Freeport


Rabu, 15 November 2023 / 20:09 WIB
Menimbang Kemampuan MIND ID Ambil Alih Saham Vale Indonesia dan Freeport
ILUSTRASI. MIND ID sedang dalam agenda untuk mengambil alih saham Vale Indonesia dan Freeport Indonesia dalam waktu hampir bersamaan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Industri Pertambangan, MIND ID dinilai akan sulit mengeksekusi dua rencana akuisisi dalam waktu berdekatan.

Seperti diketahui, MIND ID kini tengah didorong untuk mengambil alih 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan 10% saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

MIND ID sebelumnya sempat menyampaikan soal kesiapan pendanaan untuk mengambil alih 14% saham Vale Indonesia yang disebut mencapai RP 7 triliun.

Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat mengungkapkan, pendanaan yang harus dikeluarkan oleh MIND ID untuk mengambil alih saham Vale Indonesia berpotensi melebihi jumlah tersebut.

Ia menjelaskan, harga saham Vale Indonesia saat ini sebesar Rp 4.500 per lembar saham dengan market value Rp 45 triliun. Selain itu, price to book value (PBV) Vale Indonesia saat ini 1,2 kali.

Baca Juga: Pengamat: MIND ID Sulit Akuisisi Vale Indonesia dan Freeport Berbarengan

"Jadi nilai buku perusahaan Rp 1.000, kalau orang membeli saham INCO pada harga sekarang dia membyar Rp 1.200 per saham. Kalau misalkan Rp 7 triliun untuk 14%-15% saham INCO itu PBV-nya 1,3 kali itu murah sekali," kata Teguh kepada Kontan, Rabu (15/11).

Teguh mengungkapkan, perhitungan valuasi tentunya tidak semudah itu. Menurutnya, dengan adanya perubahan pengendali dalam proses alihkelola ini, maka harga yang dikenakan tentu saja merupakan harga premium.

"Harganya premium minimal PBV-nya 2 kali," jelas Teguh.

Teguh menambahkan, meskipun pemerintah mengharapkan adanya harga yang murah atau diskon, namun proses negosiasi tentunya akan berjalan alot.

Di sisi lain, dalam proses divestasi ini pemerintah juga perlu mempertimbangkan pemegang saham lain yakni PT Sumitomo Metal Mining (SMM).

Jika terjadi persoalan dalam proses alihelola ini maka dikhawatirkan akan mengganggu hubungan kerjasama dengan negara asal Sumitomo yakni Jepang. Terlebih Jepang merupakan salah stu investor utama di Indonesia.

Di sisi lain, Teguh menilai akuisisi atau penambahan 10% saham PTFI belum mendesak dilakukan. Selain sudah memegang mayoritas saham PTFI, izin operasi PTFI masih berakhir untuk waktu yang lama.

Menurut perhitungannya, MIND ID mau tidak mau harus mencari opsi pendanaan tambahan lain jika ingin menambah saham di PTFI.

"Waktu kemarin beli 51% saham PTFI itu harganya sekitar US$ 4 miliar berarti sekitar Rp 50 triliun, jadi harus nambah Rp 10 triliun lagi," terang teguh.

Baca Juga: MIND ID Akan Bayar 14% Saham INCO dengan Harga Premium

Merujuk laporan keuangan MIND ID, pada kuartal I 2023 perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 29,44 triliun. Capaian ini meningkat 9,18% year on year (YoY) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 16,96 triliun.

Sementara itu, laba bersih MIND ID pada kuartal I 2023 tumbuh 1,71% YoY dari Rp 5,24 triliun menjadi Rp 5,33 triliun.

Total liabilitas MIND ID pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 113,6 triliun. Jumlah ini terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 39,71 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 73,88 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×