Reporter: Agung Hidayat | Editor: Hendra Gunawan
CILEGON. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan tahun 2017 ini ialah periode yang tepat untuk industri baja bertumbuh. Pasalnya, tahun ini banyak proyek infrastruktur yang banyak menggunakan bahan baku baja.
"Produk baja akan diserap oleh sektor infrastruktur yang tahun ini budgetnya naik," ujar Airlangga ditemui saat peresmian Pabrik PT Krakatau Osaka Steel (KOS), Kamis (20/7).
Menurut Airlangga, tahun ini anggaran infrastruktur meningkat sebesar 80% menjadi hampir Rp 387 triliun.
"Saat ini permintaan baja nasional setiap tahunnya bisa mencapai 14 juta ton, sedang sebagian besar yakni 8 juta ton masih impor," kata Airlangga.
Di tengah industri baja lokal yang hanya bisa memenuhi 6 juta ton, pabrik Krakatau Osaka Steel diharapkan menjadi satu dari banyak pabrik baja yang akan didirikan di kemudian hari.
Mengingat PT Krakatau Steel Tbk sebagai pemilik 20% saham KOS mempunyai program jangka panjang, untuk meningkatkan produksinya hingga 10 juta ton di tahun 2020 nanti. Dengan adanya KOS ini ialah proses menuju target tersebut.
Salah satu produk yang menjadi unggulan KOS ialah baja tulangan S50, dengan ketebalan (diameter) 50 milimeter. Baja jenis ini direkomendasikan untuk jalan tol dan perkeretapian. Dan KOS mengklaim sebagai produsen S50 pertama di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News