kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menperin: Mobil murah bukan penyebab kemacetan


Kamis, 19 September 2013 / 16:12 WIB
Menperin: Mobil murah bukan penyebab kemacetan
ILUSTRASI. Relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan proses pembasahan pada lahan gambut menggunakan air sumur bor di Desa Pangkoh Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (21/9/2020).


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat tetap mempertahankan pendapatnya bahwa mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) bukan penyebab kemacetan di ibu kota. Sebab, produksi mobil di tanah air belum meningkat signifikan.

Hidayat menjelaskan, produksi mobil secara nasional hingga 2012 hanya 1,1 juta unit. Sementara hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya akan melonjak menjadi 1,2 juta unit mobil. Khusus untuk mobil murah, Hidayat mengaku total produksinya hanya 3 persen dari total produksi mobil secara nasional.

Sementara di tahun depan ditargetkan bisa mencapai maksimal 10 persen dari total produksi mobil secara nasional. "Artinya tahun depan produksi mobil murah diperkirakan hanya 10 juta. Jadi itu bukan faktor (penyebab) kemacetan," kata Hidayat saat ditemui di JI Expo Kemayoran Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Ia menambahkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah mengantisipasi kemacetan dengan segala regulasi yang ada. Pemerintah pun juga tidak bisa melarang setiap masyarakat membeli mobil murah karena hal tersebut merupakan hak masyarakat.

Hidayat berdalih bahwa kebijakan mobil murah ini sudah direncanakan sejak tiga tahun lalu. Bahkan Kementerian Keuangan pun sudah menggodok berbagai aturan dan insentif yang ada bagi produsen mobil murah selama setahun terakhir.

"Kita akan atur bahwa mobil murah ini tidak akan menggunakan premium. Dengan Menteri Perekonomian kita juga bicara, peraturan itu segera mungkin akan dibuat agar dapat berjalan," jelasnya.

Pemerintah menjelaskan bahwa produksi mobil murah ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Harapannya, semua kalangan bisa menikmati membeli mobil.  (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×