kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Menteri Bahlil Bantah Bahan Bakar dengan Etanol Kualitasnya Jelek


Jumat, 10 Oktober 2025 / 12:46 WIB
Menteri Bahlil Bantah Bahan Bakar dengan Etanol Kualitasnya Jelek
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah kandungan etanol sebagai campuran dalam bahan bakar bensin mempengaruhi kualitas bahan bakar.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah kandungan etanol sebagai campuran dalam bahan bakar bensin mempengaruhi kualitas bahan bakar yang digunakan.

"Sangatlah tidak benar kalau dibilang etanol itu enggak bagus. Buktinya di negara-negara lain sudah pakai barang ini," kata Bahlil di Jakarta, dikutip Jumat (10/10/2025).

Lebih lanjut, Bahlil membandingkan penggunaan etanol dalam negeri dengan beberapa negara di dunia yang telah menggunakannya sebagai bahan campuran bensin.

Baca Juga: Akan Berlaku Di Indonesia, BBM Etanol Sudah Sejak Dahulu Digunakan Di AS

Melansir data Kementerian ESDM, negara Brasil sudah mencampur etanol berbasis tebu dengan kadar 27% (E27) hingga 100% (E100). Kemudian, Amerika Serikat (AS) menggunakan etanol berbasis jagung lewat E85 dan E10, Jerman E10 berbasis jagung dan gandum, kemudian Argentina E12 berbasis jagung dan tebu. Dan Perancis E10 berbasis bit gula dan jagung.

Di kawasan Asia, India telah menerapkan E20 berbasis tebu. Lalu Thailand menggunakan E20 dan E85 berbasis tebu dan singkong, kemudian Vietnam E10 berbasis tebu, Filipina E10 berbasis tebu, serta China yang telah menerapkan E10 berbasis jagung.

"Dan ini bukan hanya di kajian Indonesia, di dunia barang ini (etanol). Saya bukan ahli kimia perminyakan. Tapi kan orang tua-tua bilang semakin banyak berjalan dan melihat serta mendengar, semakin banyak kita tahu apa yang terjadi di dunia," terang Bahlil dalam paparannya.

Untuk mengejar target campuran etanol dalam bahan bakar, Bahlil juga bilang, Indonesia telah mempersiapkan mandatori E10 atau campuran etanol 10%, setelah sebelumnya memiliki bensin dengan campuran etanol 5% atau E5, dari produk bensin Pertamina, Pertamax Green 95.

Baca Juga: Prabowo Setuju BBM Campuran Etanol 10%, Apakah Semua Mobil Aman Minum E10?

"Ke depan, Indonesia insyaallah akan kita dorong mandatori menjadi E10. Artinya apa? Adalah kita wajibkan untuk memakai etanol 10 persen," kata dia.

Penggunaan etanol ini juga dibidik agar dapat mengurangi impor solar di dalam negeri, yang masih berada di angka 4,9 juta kiloliter atau setara 10,58% dari total kebutuhan nasional.

"Tujuannya apa? Kita mengurangi impor. Dan etanol ini didapatkan dari singkong atau dari tebu. Dan ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi daerah, dan sekaligus pemerintahan," jelas dia. 

Selanjutnya: Aplikasi Buangin Mudahkan Masyarakat Buang Sampah Hingga Ukuran Jumbo

Menarik Dibaca: Aplikasi Buangin Mudahkan Masyarakat Buang Sampah Hingga Ukuran Jumbo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×