Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
PTFI juga melakukan eksplorasi di kawasan mineral Grasberg dengan target potensi perluasan mineralisasi signifikan di bawah tambang bawah tanah DMLZ.
Pada tanggal 8 September 2025, PTFI mengalami insiden semburan lumpur yang signifikan di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.
"Operasi telah dihentikan sementara dan peningkatan bertahap untuk memulihkan produksi saat ini sedang direncanakan," ungkap Presiden dan Chief Executive Officer FCX Kathleen Quirk.
Sementara untuk tambang Kucing Liar, PTFI sedang melakukan aktivitas pengembangan tambang jangka panjang di deposit Kucing Liar di kawasan mineral Grasberg.
Baca Juga: Pemerintah Dapat Tambahan Saham Freeport, Pengamat Sebut Ini Bukan Saat yang Tepat
Kucing Liar diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 7 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas antara tahun 2029 dan akhir tahun 2041, dan perpanjangan hak operasi PTFI setelah tahun 2041 akan memperpanjang umur proyek.
"Per 30 September 2025, PTFI telah mengeluarkan dana sekitar US$1,0 miliar untuk Kucing Liar, dan investasi modal diperkirakan mencapai US$4 miliar selama tujuh hingga delapan tahun ke depan, rata-rata sekitar US$ 0,5 miliar per tahun," kata dia.
Sebelumnya, lewat divestasi pada 2018, Indonesia telah menguasai 51,2% saham perusahaan tambang emas dan tembaga raksasa itu melalui MIND ID.
Dan dengan divestasi tambahan 12%, kepemilikan saham MIND ID di PTFI akan bertambah menjadi sekitar 63,2%.
Selanjutnya: Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Perkuat UMKM dan Aksi Hijau di Livin’ Fest 2025
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (25/10), Provinsi Ini Berpotensi Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













