kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Bahlil: Pensiun Dini PLTU Perlu Perhatikan Beban Negara


Jumat, 22 November 2024 / 14:48 WIB
Menteri Bahlil: Pensiun Dini PLTU Perlu Perhatikan Beban Negara
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana pensiun dini PLTU perlu memperhatikan beban negara.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakal mempensiunkan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebagai bagian dari transisi menuju energi hijau. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana pensiun dini PLTU perlu memperhatikan beban negara.

Bahlil menuturkan dirinya menyepakati apa yang telah disampaikan Presiden Prabowo Subianto soal target Indonesia bakal memensiunkan dini PLTU dalam 15 tahun ke depan dalam rangka mewujudkan Indonesia menuju net zero emission.

Bahlil bilang, sebagai pembantu presiden, dirinya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai yang diarahkan Presiden Prabowo.

"Nah terkait dengan pensiun beberapa pembangkit listrik, kita lagi exercise. Karena energi baru terbarukan itu penting bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara kita dan masyarakat kita. Ini yang kita lagi ada exercise," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (22/11).

Baca Juga: Sinyal Positif Prabowo Mempercepat Transisi Energi

Tapi, kata Bahli,  apa yang disampaikan Presiden Prabowo di G20 harus dijalankan. "Wong perintah yang kita harus lakukan," tambah dia.

Saat ini, kata Bahlil, pihaknya sedang melakukan exercise dan rapat koneksi untuk keperluan keuangan dan lembaga pembiayaannya untuk PLTU di Cirebon, Jawa Barat. 

"Karena pasti energi baru terbarukan itu harganya mahal. Itu sudah pasti mahal. Ini antara komitmen kita dengan dunia dan kondisi dalam negeri. Nah karena itu bertahap, kita akan dorong ke sana bertahap." tutur Bahlil.

Rencananya, Bahlil akan mengumumkan PLTU mana lagi selain PLTU Cirebon yang akan dipensiunkan setelah melakukan exercise dan menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo yang belum balik dalam lawatannya.

"Nanti saya akan minta arahan-arahan lebih teknis, saya malam ini akan ikut berangkat ke Uni Emirat Arab," kata Bahlil.

Baca Juga: KTT G20 Brasil, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Transisi Energi

Sebelumnya,  Presiden Prabowo menargetkan bakal menyuntik mati PLTU dalam 15 tahun ke depan. Hal ini disampaikan dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil.

Prabowo optimis Indonesia bakal mencapai target net zero emission (NZE) sebelum 2050, lebih cepat daripada yang ditargetkan sebelumnya pada 2060.

Prabowo meyakini pensiun dini PLTU tenaga batu ara bisa tercapai dalam 15 tahun ke depan ditopang oleh cadangan panas bumi Indonesia yang melimpah.

"Kami berencana memensiunkan pembangkit tenaga listrik dan energi fosil kami dalam 15 tahun ke depan dan berencana membangun 75 giga watt (GW) pembangkit listrik energi terbarukan," kata Prabowo.

Selanjutnya: Digitalisasi Transaksi Buat Pencatatan Lebih Presisi, Permudah Pengajuan Kredit Bank

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart Periode 22-25 November 2024, Jamur Enoki-Sosis Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×