Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, perusahaan migas asal Inggris BP Plc tengah menjajaki pengembangan proyek amonia di Teluk Bintuni, Papua Barat, bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
"Kemudian di BP juga, kita akan bikin amonia," kata Bahlil di Jakarta, dikutip Senin (27/10).
Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) Godok 9 Proyek, Ini Sumber Pendanaannya
Bahlil berharap proyek tersebut dapat memperkuat pasokan bahan baku pupuk di wilayah Papua.
Selain proyek BP, Bahlil juga mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lain untuk mengembangkan fasilitas amonia maupun metanol di dalam negeri. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat rantai pasok energi dan industri berbasis gas.
Menurut perhitungan Kementerian ESDM, kebutuhan metanol nasional mencapai sekitar 2,6 juta ton per tahun. Namun kapasitas produksi dalam negeri baru berkisar 300.000–400.000 ton per tahun.
"Kapasitas produksi kita hanya 300.000 sampai 400.000 ton. Jadi mau tidak mau, yang punya gas, kita dorong untuk membangun metanol," jelas Bahlil.
Baca Juga: Antam Ungkap Rencana Bisnis Baru di Lini Perhiasan Emas dan Produk Logam Mulia
Selanjutnya: Ekspor Thailand Naik ke Level Tertinggi Dalam Tiga Tahun Terakhir
Menarik Dibaca: Jadwal BWF World Tour 2025 Lengkap Total Hadiahnya, Siap-Siap Hylo Open
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













