kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri ESDM: Hilirisasi Mineral Harus Bisa Jadi Produk Bahan Dasar Industri


Kamis, 15 September 2022 / 14:23 WIB
Menteri ESDM: Hilirisasi Mineral Harus Bisa Jadi Produk Bahan Dasar Industri
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, hilirasi mineral tidak cukup hanya ketika bijih mineral diproses menjadi bahan setengah jadi.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong hilirisasi mineral tambang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, hilirasi mineral tidak cukup hanya ketika bijih mineral diproses menjadi bahan setengah jadi. Namun harus dikembangkan lebih jauh menjadi produk yang menjadi bahan dasar pada tahapan paling akhir dalam pohon industri.

Arifin mengemukakan, pihaknya terus mendorong program peningkatan nilai lebih lewat hilirisasi mineral sehingga dapat memberikan manfaat maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.  

“Kewajiban hilirisasi yang melekat pada industri pertambangan adalah untuk memberikan nilai tambah agar memberikan hasil yang optimal bagi negara dan masyarakat dan melakukan pembangunan fasilitas pengolahan atau pemurnian mineral,” jelasnya dalam acara webinar hilirisasi mineral yang disaksikan virtual, Kamis (15/9).

Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Indonesia Tidak Gentar Jika Kalah Gugatan di WTO

Arifin menegaskan, pembangunan smelter harus mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah dan stakeholder lainnya. Agar dapat berjalan dengan baik, Arifin bilang, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang berkelanjtuan agar hilirisasi mineral dapat optimal.

Seperti diketahui Indonesia memiliki keunggulan komparatif sumber daya cadangan mineal sepeti nikel dan cobalt yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan baterai untuk kendaraan listirik yang ramah lingkungan.

Selain itu, Indonesia juga menyimpan mineral tembaga serta beberapa mineral lain yang dapat diproses sampai produk akhir untuk mendukung transisi pembangunan energi berbasis energi fosil menjadi energi bersih di masa depan.

Arifin menyebutkan, dalam upaya mendorong hiliriasi dalam negeri, pemanfataan sumber daya mineral dan batu bara harus dilaksanakan dengan mengedepankan  ESG.

“Melaui prinsip good mining practices yang tidak hanya memberikan dampak pada penerimaan negara dan masyarakat tapi kelestarian lingkunagn bisa tetap terjaga,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi: Larangan Ekspor Bijih Nikel Dapat Memperbaiki Tata Kelola dan Nilai Tambah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×