kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri ESDM: PGN dan Pertagas harus akur


Kamis, 20 Agustus 2015 / 10:35 WIB
Menteri ESDM: PGN dan Pertagas harus akur


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

SEMARANG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said meminta dua induk perusahaan gas negara untuk tidak saling jegal dalam ekspansi perluasan bisnis. Permintaan itu khusus disampaikan kepada pimpinan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan anak usaha Pertamina dalam bidang gas atau Pertagas.

“Ini tugas besar. Baik Pertagas maupun PGN diharapkan bisa berkompetisi secara sehat,” ujar Sudirman, di Semarang, Rabu (19/8) malam.

Menurut Sudirman, dua perusahaan BUMN itu harus bisa saling bersinergi. Sebab, area yang akan dieksplorasi di Indonesia masih sangat luas, sehingga tidak boleh saling menjegal. Sudirman meminta agar dua BUMN ini bisa akur.

“Kalau bisa bagi-bagi wilayah, karena dua-duanya BUMN,” ucapnya.

Seperti diketahui, setelah berhasilnya pembangunan jaringan pipa gas, Kementerian ESDM menugaskan PGN untuk mengelola jaringan gas rumah tangga.

Khusus kepada PGN setelah diberi mandatoris penugasan tersebut, Sudirman meminta kepada perusahaan plat merah itu untuk terus berakselerasi. Terutama dalam pengembangan jaringan pipa gas untuk kebutuhan rumah tangga. 

“Amanat untuk PGN, agar lebih agresif dalam membangun jaringan gas, agar bisa mempercepat konversi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PGN Hendi Prio Santoso mengaku telah melakukan uji coba operasionalisasi jaringan gas rumah tangga kelurahan Tambah Aji, Kota Semarang. Mereka pun yakin bisa bisa berkembang lebih cepat berdasarkan pengalaman yang dilaluinya.

“Kebetulan kami sudah pengalaman di gas rumah tangga sejak zaman Belanda, di kota-kota besar. Sudah hampir 100 ribu rumah tangga di berbagai indonesia. Kami siap, mengembangkan jaringan gas terintegrasi mencakup Propinsi Jateng,” tutur dia. (Nazar Nurdin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×