kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jajal bisnis listrik, Pertagas bidik proyek IPP


Senin, 29 Juni 2015 / 11:59 WIB
Jajal bisnis listrik, Pertagas bidik proyek IPP


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina di bidang distribusi gas, PT Pertagas sedang menjajaki bisnis baru. Saat ini,  Pertagas tengah menimbang rencana bisnis membangun pembangkit listrik atau Independent Power Producer (IPP). Manajemen Pertagas mengklaim rencana bisnis setrum ini sudah mendapat restu dari PT Pertamina.

Hendra Jaya, Presiden Direktur Pertagas bilang, untuk menjajal lini bisnis baru tersebut, saat ini Pertagas telah mengikuti beberapa tender IPP di Kepulauan Riau dan beberapa wilayah di Indonesia Tengah. "Kami mengikuti sebanyak lima hingga enam tender IPP di Perusahaan Listrik Negara (PLN)," terang Hendra Jaya kepada KONTAN, Rabu (24/6) pekan lalu.

Adapun tender pembangkit listrik yang diikuti Pertagas  tersebut diantaranya adalah; proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Jawa 3, PLTG Jawa 1 dan PLTG di Riau. Sebagai pendatang baru di bisnis pembangkit ini, Pertagas enggan menggarap proyek IPP sendirian.

Untuk itu, Pertagas ikut tender dengan membentuk konsorsium yang melibatkan mitra dari perusahaan asal Prancis, Spanyol dan Jepang. Hendra mengklaim perusahaan mitra Pertagas tersebut telah memiliki kualifikasi untuk menggarap proyek IPP.

Walaupun sudah ikut tender, namun sampai kini Pertagas belum mengalokasikan belanja modal untuk menggarap proyek IPP tersebut. Hendra juga tidak memberikan perincian apakah nantinya pendanaan proyek setrum yang diikuti oleh Pertagas in cuma mengandalkan dari mitra asingnya saja, atau mencari pendanaan internal.

Yang jelas, saat ini manajemen Pertagas melihat ada kesempatan untuk masuk bisnis pembangkit karena melihat peluang dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang dikembangkan pemerintah. Apalagi selama ini Pertagas juga memiliki pengalaman memasok gas ke sejumlah PLTG.

Sebagai gambaran, dari 35.000 MW pembangkit yang akan dibangun pemerintah, ada sekitar 14.000 MW diantaranya merupakan pembangkit listrik berbahan bakar gas.

Potensi pengembangan PLTG inilah yang dilirik Pertagas, yang memiliki kompetensi di bidang pengadaan gas. "Kami mempersiapkan proyek IPP di pulau terpencil. Kami akan menggunakan kapal kecil untuk memasok kebutuhan gasnya," kata Hendra Jaya.

Dalam bisnis IPP ini, Pertamina hanya mengambil peran pelengkap alias complementary dari peran PLN. Selain itu induk Pertagas ini juga memiliki banyak kapasitas untuk memasok gas bagi anak usahanya.

Manajemen Pertagas memastikan, akan memaksimalkan pasokan gas untuk pembangkit yang nantinya akan mereka garap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×