Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Selasa (9/10) menerima kunjungan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Findlandia, Anna-Mari Virolainen. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan Seminar Bisnis Indonesia-Finlandia 2018.
Dalam kunjungan ini, Finlandia membawa delegasi bisnis yang mewakili berbagai sektor. Jonan bilang hubungan kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Finlandia telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Kerja sama ini juga telah membuahkan hasil.
"Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia dan Finlandia telah membangun beberapa bisnis bersama seperti perusahaan mesin diesel yang telah diimplementasikan, termasuk di Papua. Dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan," terang Jonan pada Selasa (9/10).
Kepada peserta forum ini, Jonan juga menjelaskan Pemerintah Indonesia fokus untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), seperti melalui kewajiban penggunaan biodiesel sebesar 20 persen pada bahan bakar minyak jenis solar dan menetapkan peraturan mengenai Solar PV pada rooftoop.
"Kami mencoba untuk mencapai setidaknya 23% bauran energi pada 2025. Sering orang bertanya apakah target ini dapat di capai? Sulitkah? Atau kah mudah? Atau masuk akal? Tapi saya berkata dengan realistis kami akan terus berusaha berkembang untuk mencapai target tersebut," tegas Jonan.
Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat dalam menerapkan energi bersih untuk meningkatkan pasokan energi. Hal ini diamanatkan dalam Kebijakan Energi Nasional untuk mengubah sektor energi Indonesia dengan mengurangi konsumsi minyak dan memperluas energi terbarukan.
Demikian juga dengan penerapan efisiensi energi dengan target untuk mengurangi intensitas energi di semua sektor sebesar 1% per tahun. "Komitmen untuk menurunkan efek rumah kaca dari 29% pada tahun 2030 adalah tujuan utama. Meski itu tidak mudah, tapi kami terus berusaha melakukan sosialisasi bagaimana dampak dari pengurangan gas rumah kaca kepada masyarakat" lanjut Jonan.
Dalam kesempatan ini, Menteri Anna-Mari Virolainen juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kementerian ESDM atas kesempatan yang diberikan dalam kerja sama bisnis di sektor energi.
"Beberapa perusahaan Finlandia bekerja di remote area. Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memberikan akses energi kepada seluruh rakyat Indonesia," ungkap Menteri Anna-Mari Virolainen
Energi menjadi faktor utama dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan. Untuk itu Pemerintah Finlandia memberikan perhatian lebih dalam pengelolaan energinya.
Perusahaan-perusahaan di Finlandia sangat berusaha menciptakan energi dengan tarif yang terjangkau. Hal ini yang menjadikan Finlandia sebagai salah satu negara dengan tarif energi dengan biaya yang rendah di Eropa.
Kerja sama Indonesia Finlandia telah dilakukan sejak tahun 2011 lampau. Pada periode tahun 2011 hingga 2014, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Pemerintah Finlandia melaksanakan program Energy and Environment Partnership with Indonesia/EEP Indonesia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News