Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk bakal kembali menggenjot penjualan ekspor. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang merebak sejak tahun lalu telah merontokkan kinerja ekspor perusahaan yang memiliki kode emiten KINO ini.
Direktur Kino Indonesia Budi Muljono membeberkan, sebelum masa pandemi, porsi penjualan ekspor KINO berkisar di level 10%-11%. Namun saat ini, porsi ekspor hanya berada di sekitar 7,5% dari total penjualan KINO.
Namun, Budi menyebut bahwa telah ada perbaikan kinerja ekspor pada periode paruh kedua 2021. "Kalau dibandingkan tahun lalu atau awal tahun ini, sempat turun sampai 5%. Dengan sekarang sudah balik ke 7,5% harapannya akan makin besar (porsi ekspor) ke depannya," kata Budi dalam public expose yang digelar secara virtual, Rabu (10/11).
Budi menekankan, KINO melihat pasar luar negeri sebagai potential market yang menarik untuk dikembangkan. KINO pun membidik ada peningkatan dengan porsi yang signifikan dari pasar ekspor terhadap kinerja penjualan.
Segmen produk perawatan tubuh (personal care) bakal menjadi andalan KINO dalam menggarap pasar ekspor. "Biasanya personal care itu yang lebih masuk akal dalam penerimaan produk juga market size-nya," ujar Budi.
Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) sudah serap belanja modal Rp 280 miliar hingga kuartal III-2021
Adapun KINO memiliki beberapa cabang di negara Asia Tenggara dan Asia Timur. Malaysia, Filipina, China dan Jepang menjadi pasar utama. Selain itu, KINO juga memiliki distributor di Benua Australia, Eropa, Afrika serta Amerika.
"Kami memiliki distributor di banyak negara. Jadi kami bisa ekspor ke banyak negara di dunia, makannya kami melihat pasar ekspor bisa dibesarkan lagi," sebut Budi.
Sebagai informasi, saat ini segmen minuman berkontribusi paling tinggi, yakni sekitar 48% terhadap total penjualan KINO. Pada segmen ini, penjualan didominasi oleh produk penyegar Cap Kaki Tiga, Cap Panda dan minuman berenergi Panther.
Selanjutnya, segmen perawatan tubuh menyumbang 40%. Penjualan segmen ini ditunjang oleh produk vitamin rambut, pasta gigi halal, pencuci perlengkapan bayi, dan handsanitizer.
Lalu, segmen makanan dan makanan hewa berkontribusi sebanyak 10% dari total penjualan KINI. Sedangkan segmen farmasi menyumbang 2%, yang ditopang oleh produk Lola Remedios yang diekspor ke Filipina.