kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Migrasi Siaran Analog ke Digital, Sebanyak 3,2 juta Set Top Box akan Dibagikan


Rabu, 19 Januari 2022 / 17:53 WIB
Migrasi Siaran Analog ke Digital, Sebanyak 3,2 juta Set Top Box akan Dibagikan
ILUSTRASI. Suasana ruang kontrol Televisi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan dari Pemerintah telah menyediakan kebutuhan Set Top Box (STB) dalam tahap pertama  Analog Switch Off (ASO). 

Johnny memaparkan, pada tahap pertama telah tersedia di 166 kabupaten dan kota sebanyak 3,2 juta atau perinciannya  3.203.854  STB. Sedangkan di tahap kedua untuk 96 kabupaten dan kota sebanyak 2 juta atau 2.011.941 STB dari total kebutuhan 2,16 juta STB. 

Menurut Menkominfo, kebutuhan STB untuk tahap kedua dan ketiga implementasi ASO belum bisa terpenuhi semua.

“Tahap kedua masih terdapat 14 kabupaten kota dan 153.949 STB yang harus dicarikan jalan keluarnya. Di tahap yang ketiga ada 65 kabupaten kota dengan kebutuhan 1.368.227 STB yang masih harus dicarikan jalan keluarnya,” jelasnya dalam Dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI yang disiarkan secara virtual, Selasa (18/1). 

Merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, Menteri Johnny menyatakan terdapat jumlah maksimal penerima bantuan STB sebanyak 6.737.971 Rumah Tangga Miskin. Menurutnya, Pemerintah menyiapkan 1 juta Set Top Box sesuai dengan keputusan yang ada di dalam APBN Tahun 2022.

Baca Juga: Deadline Peralihan TV Digital November, Masih Ada Kekurangan STB

“Penyediaan dan pendistribusian Set Top Box dilakukan oleh penyelenggara multipleksing dengan total komitmen saat ini sejumlah 4.177.760 Set Top Box, sehingga saat ini, masih perlu diusahakan mencarikan jalan keluarnya,” tuturnya.

Menurut Menkominfo, penyelenggara multipleksing berkomitmen menyediakan STB di tahap pertama dan tahap kedua dengan rincian: Grup STM sebanyak 896.162 STB di 138 kabupaten dan kota dan tahap kedua sejumlah 317.588 STB di 32 kabupaten dan kota. Sedangkan, MNC sebanyak 844.015 STB di 139 kabupaten dan kota dan tahap kedua 299.106 di 32 kabupaten dan kota.

Selanjutnya, Trans Media sebanyak 455.196 STB di 134 dan tahap kedua sebanyak 161.315 STB di 24 kabupaten dan kota. Media Group sebanyak 520.072 STB di 146 kabupaten dan kota dan tahap kedua sebanyak 184.306 STB di 26 kabupaten dan kota. 

RTV pada tahap pertama sebanyak 369.168 STB di 99 kabupaten dan kota dan tahap kedua sebanyak 130.832 STB di 22 kabupaten dan kota. Dan pemerintah pada tahap pertama sebanyak 81.206 STB di 8 kabupaten dan kota dan tahap kedua sebanyak 918.794 STB di 66 kabupaten dan kota. 

Secara keseluruhan, sesuai data dari DTKS Kementerian Sosial terdapat total 7,98 juta Rumah Tangga Miskin yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik di wilayah yang terdampak ASO maupun wilayah non-ASO.

Baca Juga: Cara dapat Set Top Box (STB) gratis, TV analog akan dimatikan mulai tahun depan

Setelah dilakukan verifikasi, menurut Menteri Johnny terdapat 6,73 juta Rumah Tangga Miskin yang berdomisili di daerah-daerah yang akan mengalami migrasi siaran analog ke digital. “Data dari Kementerian Sosial tersebut pun memiliki data rumah tangga calon penerima bantuan STB by name by address, mencakup nama, alamat dan informasi penting lainnya,” jelasnya.

Dengan mengasumsikan seluruh rumah tangga yang terdampak memiliki TV Analog. Menkominfo menyampaikan dalam tahapan pertama ASO di 166 kabupaten dan kota dibutuhkan 3.203.854 STB. Sementara, ASO tahapan kedua di 110 kabupaten kota dibutuhkan 2.165.890 STB, dan tahap ketiga di 65 kabupaten dan kota dibutuhkan 1.368.227 STB.

Atau total Set Top Box yang dibutuhkan di 341 kabupaten dan kota sebanyak 6.737.971 dan total sebaran ASO 1, ASO 2, dan ASO 3 berada di 341 kabupaten dan kota, 4.895 kecamatan yang tersebar di 56.767 kelurahan dan desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×