Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) optimistis dengan potensi kinerja bisnisnya di sisa tahun 2022. Maka dari itu, Manajemen Millennium Pharmacon memilih untuk mempertahankan target kinerjanya, yakni meraih penjualan di atas Rp 3 triliun dan laba bersih dua digit di tahun ini.
Pada tiga bulan pertama tahun 2022, kinerja Millennium Pharmacon ini terbilang moncer. Kala itu, penjualan neto emiten farmasi ini tumbuh 18,96% year on year (yoy) menjadi Rp 813,45 miliar. Laba bersih perusahaan ini juga meroket 1.146,53% (yoy) menjadi Rp 11,10 miliar.
Mayoritas penjualan neto Millennium Pharmacon di kuartal pertama lalu masih berasal dari segmen obat resep yakni sebesar Rp 592,65 miliar. Disusul oleh penjualan alat kesehatan sebesar Rp 158,58 miliar dan obat non resep sebesar Rp 62,22 miliar.
Direktur Utama Millennium Pharmacon International, Ahmad bin Abu Bakar menilai, permintaan produk obat-obatan di kuartal kedua sebenarnya tidak sebesar bila dibandingkan kuartal pertama lalu, terutama ketika momen Ramadan dan Lebaran Idul Fitri. Namun, secara umum, Millennium Pharmacon tetap yakin mampu meraup penjualan neto di kuartal kedua sekitar dua digit.
Baca Juga: Menilik Proyeksi Kinerja Emiten pada Semester II, Bisa Lanjutkan Penguatan?
"Apapun kondisinya, kami masih berpegang pada target kinerja awal. Hanya, kami perlu memperkuat strategi bisnis di semester kedua," ungkap Ahmad, hari ini (6/7).
Lantas, Millennium Pharmacon akan lebih intens meningkatkan kemampuan penjualan sembari tetap melakukan efisiensi biaya-biaya pengeluaran. Emiten ini juga memastikan inventori produk terus optimal sesuai permintaan dari pelanggan.
Ahmad pun memprediksi, ada potensi perubahan permintaan produk farmasi dari konsumen di tengah terkendalinya pandemi Covid-19 di Tanah Air. Dalam hal ini, produk farmasi untuk pengobatan kardiovaskular, infeksi, metabolisme, nyeri otot, dan demam akan lebih mendapat perhatian dari para konsumen.
Ia menambahkan, Millennium Pharmacon sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa calon prinsipal baru. Saat ini, proses negosiasi sedang berlangsung. Sayangnya, ia belum bisa membeberkan nama calon prinsipal yang bersangkutan.
Sejauh ini Millennium Pharmacon memiliki 33 prinsipal yang memasok produk-produk farmasi dan alat-alat kesehatan untuk didistribusikan oleh perusahaan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Lapi Laboratories Indonesia, Global Dispomedika, Guardian Laboratories, Dipa Healthcare, Pharos Indonesia, Apex Pharma Indonesia, Meprofarm, dan lain sebagainya.
Baca Juga: PAM Mineral (NICL) Kejar Target Penjualan 1,5 Juta Ton Bijih Nikel pada Tahun 2022
Ahmad juga menyampaikan, biasanya para prinsipal tersebut kerap memperkenalkan produk baru yang kemudian didistribusikan oleh Millennium Pharmacon.
Di samping itu, Millennium Pharmacon juga sedang melakukan proses studi kelayakan untuk pembukaan cabang baru di kawasan Indonesia Timur. "Untuk lokasi tepatnya kami belum bisa sampaikan kepada khalayak publik," imbuh Ahmad.
Sekadar catatan, saat ini Millennium Pharmacon memiliki 33 cabang, 1 pusat gudang, dan 24.698 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga didukung oleh lebih 189 armada kendaraan untuk kebutuhan distribusi produk.
Bila berkaca pada berita sebelumnya, secara keseluruhan tahun ini Millennium Pharmacon berencana menambah setidaknya 2 prinsipal baru dan 1 cabang baru.
Pada tahun ini, Manajemen Millennium Pharmacon berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar untuk menunjang pertumbuhan perusahaan yang tentu disesuaikan dengan kebutuhan.
Sumber dana capex ini berasal dari kombinasi dana internal perusahaan dan fasilitas perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News