Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding BUMN Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) berencana mengeksplorasi mineral langka seperti thorium dan logam tanah yang masih memerlukan teknologi ekstraksi lanjutan. Hal ini membuka peluang investasi di sektor mineral bernilai tinggi.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, pihaknya terus mengintensifkan upaya hilirisasi di sektor mineral, khususnya pada komoditas utama seperti bauksit, tembaga, dan nikel.
Namun, Hendi mengungkapkan peluang dalam pengelolaan mineral lain seperti timah, yang mengandung mineral bernilai tinggi seperti thorium dan logam tanah jarang.
"Tapi tidak menutup kemungkinan, sebenarnya di dalam mineral yang terkait dengan misalnya timah, itu juga ada mineral-mineral lain yang sampai saat ini belum kita bisa ekstraksi," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Rabu (4/12).
Baca Juga: Cegah Oversupply Komoditas, MIND ID Minta Kebijakan Batasi Jumlah Smelter
Menurut Hendi, ekstraksi mineral ini membutuhkan volume besar untuk mendirikan pabrik ekstraksi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah MIND ID ke depannya.
Meskipun demikian, lanjut Hendi, MIND ID berkomitmen untuk mendorong hilirisasi lebih jauh. Fokus utama hilirisasi adalah menghasilkan bahan baku untuk industri, sejalan dengan peran MIND ID sebagai penambang dan pengolah bahan mentah.
Untuk diketahui, thorium dan logam tanah jarang adalah jenis mineral dengan nilai strategis yang memiliki berbagai kegunaan penting dalam teknologi dan industri modern.
Thorium bisa digunakan sebagai bahan bakar potensial untuk reaktor nuklir generasi baru, yang lebih aman dan efisien dibanding uranium. Sementara logam tanah jarang bisa digunakan sebagai komponen utama dalam teknologi modern seperti ponsel, komputer, kendaraan listrik, turbin angin, dan perangkat militer. Selain itu, logam tanah jarang bisa digunakan dalam magnet permanen berkinerja tinggi, baterai, serta layar elektronik.
Indonesia memiliki cadangan thorium dan logam tanah jarang, terutama yang terkandung dalam residu timah. Pengembangan mineral ini membutuhkan investasi besar dan teknologi canggih, namun memiliki peluang besar untuk meningkatkan nilai tambah industri nasional dan mendukung transisi energi.
Baca Juga: Bos MIND ID Ungkap PT Timah (TINS) Terjepit Penambangan Ilegal
Selanjutnya: Syarat Penerima dan Besaran Bansos PKH Desember 2024
Menarik Dibaca: 7 Cara Menjaga Bibir Tetap Lembab Sepanjang Hari, Selamat Tinggal Bibir Kering
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News