kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MIND ID Targetkan Pembangunan Smelter Freeport Indonesia Capai 50% di Akhir Tahun


Jumat, 11 November 2022 / 18:36 WIB
MIND ID Targetkan Pembangunan Smelter Freeport Indonesia Capai 50% di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Industri Pertambangan Indonesia, Mining Industry Indonesia (MIND ID) menargetkan pembangunan proyek smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) mencapai 50% pada akhir tahun ini.

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengungkapkan, pihaknya bersama dengan PTFI berkomitmen untuk merampungkan proyek smelter yang kini tengah digarap.

"Perkembangan konstruksi hingga akhir Juli 2022 mencapai 36,2%. Di akhir tahun 2022 diperkirakan mencapai 50%," ungkap Heri kepada Kontan, Jumat (11/11).

Heri melanjutkan, dengan perkembangan yang ada maka pembangunan smelter ditargetkan selesai pada akhir 2023 mendatang. Selanjutnya, akan dilanjutkan pada tahapan pre-commissioning dan commissioning.

Kehadiran smelter baru ini pun diyakini bakal memungkinkan PTFI untuk mengolah seluruh konsentrat tembaga produksi dalam negeri.

Baca Juga: Ekspor Konsentrat Mineral Segera Dilarang, Ini yang Dilakukan MIND ID dan Freeport

Meski demikian, hilirisasi lanjutan dinilai masih perlu dilakukan. "Perlu didorong tumbuhnya industri hilir dalam negeri seperti pabrik kabel, mobil listrik dan lainnya," sambung Heri.

Kehadiran industri lanjutan ini diyakini bakal mendorong serapan produksi smelter PTFI serta meningkatkan nilai tambah.

Tuntaskan Kewajiban

Di sisi lain, Heri memastikan MIND ID siap untuk menuntaskan kewajiban pembayaran utang perusahaan termasuk kewajiban utang global bond yang diterbitkan untuk mengakuisisi PTFI.

Kontan mencatat, PT Inalum (Persero) yang sekarang disebut MIND ID menerbitkan obligasi global senilai US$ 4 miliar untuk mengakuisisi mayoritas saham PTFI pada 2018.

Dari dana itu, sebesar US$ 3,85 miliar digunakan untuk akuisisi PTFI sehingga kepemilikan MIND ID menjadi 51,2% saham. Sisanya, sebesar US$ 150 juta digunakan untuk pembayaran biaya transaksi serta kontribusi belanja modal (capex) pengembangan tambang bawah tanah PTFI untuk tahun 2019 dan awal 2020.

Baca Juga: Freeport Indonesia Masih Bisa Ekspor Konsetrat Tembaga Hingga Smelter Rampung

Obligasi yang terdaftar di Singapore Exchange Securities ini memiliki empat masa jatuh tempo dengan tingkat kupon rata-rata sebesar 5,99%. Pertama, US$ 1 miliar dengan tenor hingga 2021.

Kedua, US$ 1,25 miliar dengan tenor 2023. Ketiga, US$ 1 miliar dengan tenor 2028. Keempat, US$ 750 juta dengan tenor 2048.

"Untuk tahun 2021 sendiri telah dilunasi," tegas Heri.

Meski enggan merinci, Heri memastikan dengan strategi yang disiapkan perusahaan, pihaknya optimistis dapat memenuhi pembayaran semua kewajiban tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×