kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitrabahtera Segara (MBSS) realisasikan capex sebesar US$ 10,1 juta di kuartal III


Rabu, 16 Desember 2020 / 19:21 WIB
Mitrabahtera Segara (MBSS) realisasikan capex sebesar US$ 10,1 juta di kuartal III
ILUSTRASI. Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) saat menggelar IPO


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan September 2020, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) telah merealisasikan serapan anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 10,1 juta.

"Serapan capex tersebut sebagian besar atau hampir 80% dialokasikan untuk kebutuhan barge, kemudian sekitar 16% untuk kebutuhan floating crane, dan sisanya untuk yang lain-lain," ujar Burhan Sutanto, Direktur MBSS saat paparan publik secara virtual, Rabu (16/12).

Sementara untuk alokasi belanja modal di 2021, Burhan menyebut, sampai saat ini pihaknya masih akan melihat kondisi ke depan. Mitrabahtera belum bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai berapa alokasi capex di tahun depan.

Tetapi menurut Burhan, di tahun depan MBSS akan memfokuskan kinerjanya berkaitan dengan perbaikan di barge dan juga untuk floating crane. Untuk sumber pendanaan beberapa akan menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari sumber dana yang pihaknya terima saat ini.

Baca Juga: Utilitas kapal di masa pandemi hanya 89%, Mitrabahtera (MBSS) hati-hati tambah aset

Per September 2020, utilitas atau penggunaan operasional sejumlah kapalnya hanya sebesar 88%. Hal tersebut dikarenakan beberapa set masuk docking dan mengalami waktu drace karena terhambat pandemi Covid-19.

Burhan tak menampik, pandemi covid-19 virus korona sangat berdampak kepada kegiatan usaha perseroan. Menurutnya, ada tiga aspek yang kira-kira terdampak yang pertama operasional, kedua teknikal terutama yang berkaitan dengan perawatan armada, ketiga yaitu aspek pasar.

"Dalam aspek pasar tentunya dengan adanya pandemi banyak keterbatasan yang dilakukan karena pembatasan sosial, dari sisi ketersediaan armada dalam arti perawatan terutama docking mengalami hambatan dari pengiriman spare part karena banyak sektor yang juga memiliki keterbatasan. Di dalam galangan juga demikian yang tentunya akan membuat timleine untuk docking sedikit molor," jelas Burhan.

Sementara, dari sisi pasar adanya penurunan secara drastis karena masalah pandemi dengan adanya lockdown di beberapa negara menyebabkan kapal-kapal tidak bisa masuk ke beberapa negara kemudian di situasi pandemi, industri di banyak negara mengalami penurunan sehingga demand nya juga ikut menurun.

Pada 10 Desember 2020, MBSS juga telah menandatangani Perjanjian Pengangkutan Batu Bara dengan PT Kideco Jaya Agung yang juga masuk perusahaan terafiliasi dalam Grup PT Indika Energy Tbk (INDY).

Perjanjian ini mengatur mengenai kerja sama pekerjaan pengangkutan kargo batu bara menggunakan kapal tunda (tugboat) dan tongkang perseroan untuk tujuan PLTU Jawa 7 dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 15 November 2021.

Baca Juga: Pendapatan kuartal I turun 8,5%, Indika Energy (INDY) merugi bersih US$ 22 juta

Perseroan berpotensi menerima total pendapatan selama jangka waktu Perjanjian sebesar kurang lebih Rp 147 miliar dengan memperhitungkan konsumsi bahan bakar yang akan digunakan.

"Perjanjian ini akan berdampak positif pada keberlangsungan usaha perseroan dan peningkatan pendapatan usaha perseroan," kata Sekretaris Perusahaan Ratih Safitri.

Mitrabahtera merupakan perusahaan pelayaran yang berfokus pada pengangkutan batu bara. Mengacu laporan keuangan, per kuartal III-2020, perseroan membukukan rugi bersih sebesar US$ 7,5 juta. Kondisi itu berbalik dibandingkan periode sama tahun lalu yang membukukan laba bersih sebesar US$ 900 ribu.

Kerugian ini disebabkan oleh pendapatan perseroan yang menurun 32,6% dari US$ 60,6 juta pada September 2019 menjadi US$ 40,9 juta pada September 2020. Meskipun, beban perseroan tercatat menurun 19,3% menjadi US$ 39,5 juta.

Adapun total aset perseroan juga menurun 2% menjadi US$ 213,7 juta pada kuartal III-2020 dari US$ 218,1 juta pada akhir 2019. Penurunan aset ini disebabkan oleh penurunan aset tetap sebesar 5,6% menjadi US$ 150,1 juta.

Sedangkan liabilitas perseroan tercatat meningkat 7,2% menjadi US$ 49,6 juta. Peningkatan liabilitas ini disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 61,4% secara year to date (ytd) menjadi US$ 25,2 juta.

Baca Juga: Harga minyak anjlok bisa untungkan Mitrabahtera Segara (MBSS), tapi…

Sebelumnya, Mitrabahtera mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar US$ 7,5 juta. Pinjaman ini memiliki tenor 12 bulan. Kemudian, perseroan juga mendapatkan kontrak pembongkaran dan penyewaan unit FC dengan potensi pendapatan sebesar US$ 9 juta. Jangka waktu dari kontrak ini selama lima tahun.

Di tahun depan, MBSS akan mengedepankan keunggulan operasional yang akan pihaknya berikan kepada customer, sementara MBSS akan mencari opportunity di market untuk meningkatkan produktifitas armada. MBSS juga menerapkan cost reduction dan juga digitalisasi secara keseluruhan.

"Tentunya digitalisasi memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan karena itu memungkinkan kami melakukan integrasi data yang ada dan dalam bisnis MBSS data itu bisa kami proses secara real time sehingga memungkinkan kami mengambil keputusan secara cepat," ungkap Burhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×