kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,73   3,40   0.38%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitsui Jepang hengkang dari Paiton, begini tanggapan Toba Bara (TOBA)


Selasa, 30 Juni 2020 / 20:34 WIB
Mitsui Jepang hengkang dari Paiton, begini tanggapan Toba Bara (TOBA)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar hengkangnya Mitsui Corp Jepang dengan melepas 45,5% saham di Paiton Energy turut menuai tanggapan oleh pihak PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA).

Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir bilang dirinya juga mendapatkan kabar tersebut. "Iya, soal Mitsui saya dengar juga begitu," ujar Pandu kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).

Kendati demikian Pandu enggan merinci lebih jauh soal kabar yang beredar tersebut.

Ia juga belum mau buka-bukaan soal kelanjutan operasi PLTU Paiton pasca  Mitsui Corp Jepang yang merupakan pemegang saham terbesar dengan 45,5%, Nebras Power Qatar memiliki 35,5%, kemudian Jera, yakni Joint Venture antara Tokyo Electric Power Group dan Chubu Electric Power Group yang memiliki 14%.

Baca Juga: Mitsui hengkang, APLSI: Investor hindari bangun PLTU di Jawa karena oversupply

PLTU Paiton sendiri terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dengan kapasitas 2.045 Megawatt (MW) dan dioperasikan oleh PT Paiton Energy.

Masih menurut Pandu, ia pun belum bisa memastikan apakah TOBA yang kini memegang 5% saham bakal menambah kepemilikan saham yang dilepas oleh investor lainnya. "Soal itu belum bisa saya pastikan," jawab Pandu singkat.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang mengatakan bahwa dirinya belum menerima informasi rencana penjualan itu. "Informasi yang saya terima belum confirm," kata Arthur Arthur yang juga Direktur Toba Bara ke Kontan.co.id, Selasa (30/6).

Dia mengatakan, meski Toba Bara memiliki 5% saham di Paiton, pihaknya belum ada rencana untuk membeli saham Mitsui. "Apabila ada rencana akan ada pemberitahuan resmi," imbuh dia.

Sebenarnya, kabar penjualan Mitsui sudah sampai pada Mei 2020 lalu. Mengutip Bloomberg, Mitsui bekerja dengan seorang penasihat untuk membahas potensi divestasi 45,5% PLTU Paiton.

Baca Juga: Mitsui Jepang hengkang dengan jual 45,5% saham Paiton, bisnis PLTU tak menarik?

Kesepakatan tersebut diperkirakan bernilai lebih dari US$1 miliar. Meskipun Mitsui belum memulai proses penjualan formal, tetapi perusahaan mulai menarik minat dari calon pembeli, termasuk produsen listrik regional.

Adapun Nebrass juga sempat mengutarakan niatnya menjual saham di Paiton. Laporan Reuters yang mengutip Bloomberg pada Rabu (27/3) memaparkan bahwa Nebras memiliki 35,5% saham di Paiton dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar.

Nebras telah melakukan pembicaraan awal dengan penasihat keuangan potensial, tetapi belum memulai proses penjualan formal, menurut laporan itu. Nebras, dimiliki bersama oleh Perusahaan Listrik dan Air Qatar dan Qatar Holding. Nebras membeli saham Paiton pada 2016.

Seperti diketahui, Nebras melalui Nebras Power Netherland BV sudah menuntaskan akuisisi 22 Desember 2016. Niat akuisisi itu sudah terbersit pada Februari 2016. Dengan akuisisi tersebut, akses Nebras kepada pasar Indonesia dan Asia Tenggara akan terbuka lebar.

Baca Juga: PLTU masih jadi andalan, ini strategi pemerintah mengembangkan clean coal technology

Perusahaan asal Qatar itu menggelontorkan dana senilai US$ 1,35 miliar untuk menggenggam 35,5% saham PT Paiton Energy. Seperti diketahui, Nebras Power memang tengah membidik proyek-proyek kelistrikan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lain, seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Vietnam. Akuisisi Paiton merupakan langkah awal masuknya perusahaan tersebut di wilayah Asia Tenggara.

Selanjutnya, JERA Co, yang merupakan perusahaan patungan antara Tokyo Electric Power Co. dan Chubu Electric Power Co. Perusahaan patungan ini memang tak terdengar ingin menjual kepemilikan sahamnya di Paiton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×