kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.640   -45,00   -0,27%
  • IDX 8.596   47,36   0,55%
  • KOMPAS100 1.186   4,28   0,36%
  • LQ45 852   0,90   0,11%
  • ISSI 305   1,69   0,56%
  • IDX30 438   -0,95   -0,22%
  • IDXHIDIV20 508   1,46   0,29%
  • IDX80 133   0,31   0,23%
  • IDXV30 139   0,89   0,65%
  • IDXQ30 139   0,09   0,06%

Mobil China Bekas Makin Diminati, Harga Murah dan Fitur Canggih Jadi Daya Tarik


Selasa, 02 Desember 2025 / 14:20 WIB
Mobil China Bekas Makin Diminati, Harga Murah dan Fitur Canggih Jadi Daya Tarik
ILUSTRASI. Tren mobil bekas China bensin meningkat di pasar. Konsumen tergiur fitur canggih dan harga murah, tapi waspada biaya perawatan dan konsumsi BBM.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mobil-mobil China di pasar kendaraan bekas mulai menunjukkan peningkatan.

Menariknya, tren tersebut bukan berasal dari segmen mobil listrik, melainkan justru model bermesin bensin.

Andi, pemilik showroom mobil bekas Jordy Motor di MGK Kemayoran, mengatakan bahwa hal ini didorong oleh dua faktor utama, yakni harga yang lebih terjangkau dan fitur yang tergolong canggih untuk kelasnya.

"Menurut saya, sekarang orang beli karena mobilnya canggih dan harganya murah,” kata Andi kepada Kompas.com, Senin (1/12/2025).

Namun, menurut Andi, banyak pembeli yang masuk tanpa terlalu memikirkan risiko jangka panjang.

Padahal, secara umum, mobil-mobil China dikenal lebih kuat di segmen kendaraan listrik, sementara model bermesin bensin memiliki karakter yang berbeda.

"Tapi sisi lainnya, mobil China bensin itu terkenal boros, dan suku cadangnya juga lumayan mahal," kata Andi.

"Contohnya, lampu depan (Wuling) Almaz itu pakai proyektor. Kalau rusak, harus ganti satu set, harganya Rp 3 juta – Rp 4 jutaan. Penggantian part kecil pun bisa mahal. Jadi, mereka beli karena murah dan canggih, tapi risiko perawatan tetap ada," ujarnya.

Baca Juga: Pasar Lesu, Tren Penjualan Mobil Bekas Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Tetap Stabil

Meski demikian, Andi menilai perkembangan ini menarik untuk diamati karena segmen mobil bekas China kini mulai memiliki ceruk pasar tersendiri.

Konsumen yang datang umumnya mencari mobil berfitur lengkap tanpa harus mengeluarkan dana besar.

Selain itu, Andi menyebut faktor pembiayaan turut memengaruhi komposisi pembeli mobil China bekas.

Saat ini, lembaga pembiayaan menerapkan aturan yang lebih ketat dalam proses kredit.

“Sekarang juga kalau kredit, leasing makin ketat. Dari yang saya lihat, pembeli mobil bekas China saat ini mayoritas dari kelas menengah ke bawah,” ujar Andi.

Selanjutnya: Porsi Premi Digital Capai 2,87%, OJK Soroti Potensi Pertumbuhan Lima Tahun ke Depan

Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×