kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mobil Elektrifikasi Toyota Indonesia Dukung Performa Ekspor Produk Otomotif Nasional


Rabu, 10 Januari 2024 / 20:44 WIB
Mobil Elektrifikasi Toyota Indonesia Dukung Performa Ekspor Produk Otomotif Nasional
ILUSTRASI. Ekspor Mobil Toyota Yaris Cross.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah dinamika global, kinerja industri otomotif nasional berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi performa ekspor demi neraca dagang Pemerintah yang positif. Tercatat sepanjang Januari-Desember 2023, Toyota Indonesia menyumbangkan lebih dari 285.000 unit ekspor kendaraan T-brand hingga ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oceania. 

Optimisme performa kendaraan elektrifikasi pun menorehkan catatan angka positif. Kijang Innova Zenix Hybrid mencatatkan angka ekspor hampir 3.000 unit. 

Sementara varian Yaris Cross Hybrid yang baru meluncur di pertengahan tahun 2023, diekspor sebanyak lebih dari 6.400 unit ke konsumen mancanegara. Kedua varian kendaraan elektrifikasi ini memperoleh respons positif di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Optimisme di tahun 2023 sebagai masa pemulihan paska terlepas dari tantangan pandemi, faktanya harus menghadapi berbagai kondisi di luar prediksi. Krisis geo politik global yang masih berlanjut antara Rusia-Ukraina membawa dampak nyata terhadap terganggunya rantai pasok global. 

Baca Juga: Insentif Bebas Bea Masuk Impor Diharapkan Percepat Investasi Mobil Listrik di RI

Transformasi melalui pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi seperti hilirisasi SDA (Sumber Daya Alam), pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik, pengembangan ekonomi digital berkelanjutan yang inklusif, serta pengembangan ekosistem hijau, diproyeksikan menjadi strategi yang dapat diimplementasikan.

“Selama tahun 2023, situasi dan kondisi ekonomi global dihadapkan krisis ekonomi untuk memerangi inflasi, hingga konflik geo politik di sejumlah negara-negara dunia," ujar Nandi Julyanto Presiden Direktur PT TMMIN dalam keterangannya, Rabu (10/1).

Walaupun pencapaian ekspor CBU model Toyota sedikit menurun sekitar 3% pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2022, namun dia bilang sebagai bagian dari industri otomotif nasional terus berusaha dan bekerja keras memberikan pencapaian ekspor kendaraan T-brand sebanyak 11 varian, baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi dengan tujuan mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global. 

"Tentunya berkat dukungan, kolaborasi, kerjasama dengan Pemerintah, masyarakat, juga berbagai stakeholder pendukung,” ungkapnya.

Veloz dan Fortuner tercatat menjadi kendaraan pabrikan TMMIN yang menyumbangkan performa ekspor dengan total lebih dari 106 ribu unit kendaraan selama setahun ke belakang. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs). 

Toyota Indonesia telah memulai produksi secara lokal produk elektrifikasi melalui Kijang Innova Zenix serta Yaris Cross varian hybrid dengan baterai yang merupakan komponen inti dari teknologi elektrifikasi ini dirakit oleh anak bangsa di Pabrik Karawang Plant 1. 

Baca Juga: Impor Mobil Listrik Dapat Insentif Pembebasan Bea Masuk dan PPnBM, Ini Respons Honda

“Pada tahun ini, potensi ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia mencapai total 9.400 unit. Angka ini menunjukkan bahwa sebagai produk ekspor berteknologi tinggi dan berdaya saing global, produk otomotif buatan dalam negeri telah mendukung performa ekspor otomotif nasional, karena diterima dengan baik oleh pasar internasional," ujar Bob Azam Wakil Presiden Direktur TMMIN.

"Kami juga melakukan beragam aktivitas ekspansi demi mengoptimalkan kinerja ekspor, seperti menambah negara tujuan ekspor ke pasar non tradisional juga diversifikasi model ekspor kendaraan seperti Fortuner cash carrier ke Vietnam dan Fortuner Escort ke Palau,” lanjutnya.

Tahun 2024 menjadi tahun menantang karena masih dibayang-bayangi ketidakpastian ekonomi dunia. Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu negara penopang dengan pertumbuhan ekonomi yang masih positif, agar berkontribusi bagi pemulihan ekonomi. 

Sejumlah lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5% di antaranya, IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5%, Bank Dunia 4,9%, sementara Pemerintah menargetkan hingga 5,2%. Proyeksi tersebut cukup tinggi jika direfleksi dengan sejumlah kondisi yang dihadapi Indonesia di tahun sebelumnya. 

“Di tahun yang cukup menantang, kami menargetkan kinerja ekspor kendaraan T-brand dapat menyamai level yang sama di tahun 2023 atau naik 3% menyentuh level 300 ribu unit. Sejumlah upaya kami lakukan untuk mengakselerasi performa ekspor industri otomotif nasional dengan menghadirkan varian kendaraan elektrifikasi lengkap sesuai dengan kebutuhan konsumen global,” ungkap Nandi Julyanto.

Sektor otomotif Indonesia menjadi salah satu pilar ekonomi nasional yang menyumbang hingga 4% dari total Gross Domestic Product (GDP). Terdapat lebih dari 300 ribu SDM yang berkecimpung di industri otomotif nasional mulai dari hulu hingga hilir. Industri otomotif Indonesia termasuk rantai pasok lokal diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sehingga menjadi lebih kompetitif.

“Industri otomotif nasional diharapkan menjadi industri prioritas penyokong ekonomi lantaran proyeksi dan potensi Indonesia pemain utama dalam industri kendaraan berteknologi ICE ramah lingkungan serta pertumbuhan kendaraan elektrifikasi yang cukup menjanjikan," ujar Bob Azam.

Didukung dengan SDM bangsa yang kompetitif ditambah SDA berlimpah, Indonesia berpeluang besar menjadi pemain global produksi serta ekspor industri otomotif konvensional dan elektrifikasi. Kinerja positif kedua teknologi ini dapat pula memperkuat terwujudnya volume pasar domestik lebih dari 1 juta unit per tahun yang membutuhkan dukungan Pemerintah melalui kebijakan relaksasi pajak,” katanya.

Konsistensi TMMIN atas kinerja ekspor memperoleh apresiasi dari Bea Cukai melalui penghargaan sebagai “Eksporter Terbaik”. Penghargaan ini diserahterimakan di Kantor Pelayanan Utama Tanjung , dalam rangka KPU Awards 2023 pada 5 Juli 2023 lalu. TMMIN dinilai oleh Bea Cukai sebagai eksporter yang patuh dengan semua peraturan yang ditetapkan dalam menjalankan aktifitas bisnis ekspornya. 

Selain itu, di penghujung tahun TMMIN juga memperoleh 2 kategori penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pabrik yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dan Karawang, Jawa Barat. Penghargaan PROPER Emas merupakan penghargaan pertama kalinya untuk pabrik TMMIN Sunter 2, sedangkan pabrik TMMIN Karawang 1 dan Karawang 2 berhasil meraih PROPER Hijau di periode 2022-2023.

Toyota Indonesia berkomitmen mengembangkan kendaraan elektrifikasi untuk mendukung target Pemerintah tersebut. Mengusung strategi multi-pathway, Toyota Indonesia menyediakan berbagai pilihan teknologi kendaraan seperti Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), hingga kendaraan konvensional berteknologi Internal Combustion Engine (ICE) yang rendah emisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×