Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk anggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 100 miliar. Anggaran tersebut akan dibagi antara induk dan anak usahanya.
Direktur Multipolar Technology, Hanny Untar merincikan sebesar Rp 15 miliar dialokasikan untuk bisnis Multipolar dari sisi induk usaha. "Sebesar Rp 85 miliar untuk mendukung pengembangan anak usaha PT Visionet Data Internasional," ujarnya dalam video konferensi, Selasa (2/6).
Baca Juga: Penjualan ekspor naik, Eratex Djaja (ERTX) kantongi pendapatan US$ 86,36 juta di 2019
Menurutnya, alokasi anggaran tersebut untuk memenuhi fokus perusahaan dalam mengembangkan solusi-solusi berbasis digital untuk memudahkan dan mempercepat inovasi dan kolaborasi dengan pelaku ekosistem digital atau fintech.
Lebih lanjut, salah satu solusi yang dikembangkan perusahaan adalah platform VisionDG yang merupakan solusi digital yang juga memanfaatkan application program interface (API) management untuk dapat berkolaborasi dengan ekosistem digital, yang memiliki fitur lengkap dan aman untuk online customer onboarding, transaksi finansial, pembayaran dan pembelian, sistem loyalty, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), dan merchant system.
Direktur Utama Multipolar Technology Wahyudi Chandra menambahkan, melalui solusi tersebut kian memudahkan pengguna dalam percepatan pengembangan inovasi digital yang baru. Di sisi lain, investasi TI juga dituntut untuk semakin efisien.
Hal tersebut bisa diakomodir dengan solusi Cloud yang dapat mengikuti kebutuhan pertumbuhan kapasitas infrastruktur TI sesuai perkembangan bisnis sehingga minim investasi awal dan konsep pay-per-use yang meringankan biaya operasional.
Baca Juga: Ada tiga direktur anyar, Multipolar Technology (MLPT) ubah jajaran direksi
Oleh sebab itu, emiten bersandi saham MLPT ini juga berfokus pada berbagai upaya dalam mendukung kebutuhan pelanggan dan tren teknologi dengan menyediakan solusi yang dibutuhkan pasar, memperkuat keahlian dan kompetensi sumber daya manusia dengan terus mencari pelanggan baru serta bersinergi dengan entitas anak yang unggul di bidangnya masing-masing.
Disebutnya, PT Visionet Data Internasional (VDI) untuk IT Managed Services dan PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) untuk pengoperasian dan pengelolaan GTN Data Center Rated 3.
“Kami terus meningkatkan inovasi dan menyediakan solusi omni-channel yang berfokus pada Big Data dan Analytics, Cloud, Security, dan API Management, meningkatkan layanan system integrator, managed services, serta memperbesar adopsi private, public dan hybrid cloud sambil meningkatkan kelincahan dan kemampuan teknologi,” jelasnya.
Baca Juga: Simak realisasi kinerja operasional United Tractors (UNTR) per April 2020
Dengan berbagai upaya tersebut, pihaknya masih optimis dapat terus meningkatkan kinerja di tahun ini. Terlebih, Wahyu bilang hingga Q1/2020 kinerja MLPT belum terpengaruh dari pandemi virus corona.
Sekedar mengingatkan, penjualan bersih dan pendapatan jasa MLPT tumbuh 8,13% menjadi Rp 508,91 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 470,66 miliar. Sementara, laba bersih perusahaan juga meningkat hingga 51,87% menjadi Rp 29,57 miliar.
Sayangnya, ia belum membeberkan target tahun ini. "Untuk proyeksi sepanjang tahun ini kami akan terus memantau dampak pandemi virus corona ke end user kami pada sektor perbankan, telko, komersial, dan lainnya," tuturnya.
Baca Juga: Kinerja kuartal I-2020 loyo, begini prospek bisnis Harum Energy (HRUM) selanjutnya
Yang jelas, guna terus menggenjot pertumbuhan beberapa strategi yang telah dilakukan dengan memastikan service yang diberikan kepada pelanggannya tepat waktu dan juga dengan mempercepat proses pengakuan dari layanan yang diberikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News