Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi milik pemerintah, Lemigas, ternyata masih membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk memastikan kondisi Lapangan Kepodang, Blok Muriah.
Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan Teknologi KP3T Eksploitasi Lemigas, Andy Setyo mengatakan, pihaknya masih perlu mengkaji ulang lagi subsurface Lapangan Kepodang. Lemigas pun membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk menyelesaikan kajian subsurface Lapangan Kepodang. Ini
berarti, kepastian nasib Lapangan Kepodang baru bisa ditentukan pada awal tahun 2018. "Mudah-mudahan awal tahun depan sudah ada hasil," imbuh Andy pada Senin (20/11).
Dengan begitu Lemigas saat ini masih belum bisa memastikan kondisi kahar di lapangan gas tersebut. Apalagi nantinya hasil kajian Lemigas masih akan didiskusikan terlebih dahulu dengan Petronas selaku operator lapangan tersebut.
Sebelumnya Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, sudah ada hasil perhitungan analisa Lemigas yang menunjukkan cadangan in place Lapangan Kepodang hanya mencapai 107 billions of standard cubic feet of gas (BSCF). Jumlah cadangan tersebut pun sepenuhnya belum tentu bisa diproduksikan.
Padahal dalam POD Lapangan Kepodang yang disetujui oleh pemerintah dicantumkan jumlah hidrokarbon di Lapangan Kepodang yang bisa diproduksi menjadi gas mencapai 354 BCF. "Secara ringkas, berdasarkan anlisis Material Balance oleh Lemigas, didapatkan inplace Kepodang 107 bscf versus angka inhouse analysis Petronas sebesar 94 bscf," jelas Wisnu ke Kontan.co.id, Senin (16/10).
Biarpun hasil analisa Lemigas menunjukkan adanya penurunan jumlah cadangan di Lapangan Kepodang, namun Wisnu menyebut pemerintah melalui SKK Migas belum bisa memberikan status force majure atau kahar. Pasalnya hingga saat ini proses analisis di SKK Migas masih berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News