Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Freeport Indonesia menyatakan akan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur sendirian. Hal itu dilakukan lantaran belum ada kejelasan dari pihak PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) untuk melakukan kerjasama.
Juru Bicara Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan bahwa pihaknya yang akan membangun sendiri. "Iya kita yang akan membangun (sendiri). Betul," terangnya di Gedung DPR, Senin (23/11).
Seperti diketahui, sebelumnya Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono menyebutkan bahwa Newmont sudah menyampaikan partisipasi pendanaan atau Chip In pembangunan smelter hanya US$ 3 juta dari besaran dana pembangunan smelter senilai US 2,3 miliar.
Ketika ditanya partisipasi dana Newmont tersebut, Riza enggan berkomentar. "Itu tanya Newmont langsung, jangan tanya saya. Yang bangun (smelter) kan kita," tandasnya.
Sementara itu, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menjelaskan, sampai sekarang Freeport masih berkomitmen untuk membangun. Namun, progress memang tidak berlangsung dengan sangat cepat. “Sekarang masih 13 koma sekian persen dari sebelumnya yang mencapai 11%,” jelasnya.
Yang sudah beres dan dilaporkan ke Ditjen Minerba diantaranya soal studi pengadaan. Lantas, soal desain smelter, land clearing dengan Petrokimia Gresik, sampai soal definitif agreement-nya. “Itu sudah semua ya. Tinggal tunggu penyelesaian yang lainnya sekarang,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
