kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Newmont mengancam menutup tambang batu hijau


Jumat, 20 September 2013 / 10:28 WIB
Newmont mengancam menutup tambang batu hijau
Promo J.CO Mingguan terbaru mulai 9-15 Mei 2022 untuk donut dan minuman segar, dapatkan juga promo J.CO beli 1 gratis 1 harga spesial.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyatakan akan menutup tambang batu hijau tahun depan. Ini lantaran sampai saat ini, NNT belum juga mendapatkan kepastian untuk ekspor konsentrat tembaga tahun depan. Pernyataan tersebut ditulis Presiden Direktur Utama Newmont Martiono Hadianto dalam memo internalnya kepada karyawan Newmont.

Seperti diketahui, memo ini merespon ketetapan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tetap mewajibkan NNT untuk membangun smelter tahun depan. Jika tidak membangun smelter, NNT tidak diperbolehkan melakukan ekspor konsentrat tembaga.

Dalam memo tertanggal (16/9) yang tersebar itu, Martiono menulis, dalam satu tahun terakhir, manajemen NNT telah berdialog dengan pemerintah untuk memperoleh konfirmasi mengenai kepastian izin ekspor konsentrat tembaga setelah 12 Januari 2014 mendatang.

Bahkan, kata Martiono, pihaknya telah turut serta dalam pelaksanaan kajian ekonomi pengolahan dan pemurnian tembaga, termasuk yang dibuat oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), yang hasilnya menyatakan pembangunan smelter tembaga saat ini kurang layak secara ekonomi. "Kami juga sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian ESDM, Perdagangan, Keuangan, Perindustrian, dan pejabat berbagai instansi. Tapi, hingga saat ini, NNT masih belum menerima konfirmasi atas hak untuk ekspor konsentrat tembaga setelah 12 Januari 2014," kata dia.

Martiono bilang, dengan kondisi seperti ini, NNT akan membuat rencana darurat jika ekspor konsentrat tembaga yang tidak diizinkan lagi, termasuk adanya kemungkinan penghentian operasi di tambang Batu Hijau. "Pihak manajemen akan tetap bertekad menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan tenggat waktu supaya Batu Hijau tetap beroperasi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×