kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nippon Indosari (ROTI) pacu penjualan ke daerah perumahan dan wilayah-wilayah baru


Rabu, 26 Agustus 2020 / 20:03 WIB
Nippon Indosari (ROTI) pacu penjualan ke daerah perumahan dan wilayah-wilayah baru


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) memacu penjualan ke daerah perumahan serta wilayah-wilayah baru di dekat pabrik anyar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi permintaan yang melesu di kawasan perkantoran pada masa pandemi corona (Covid-19).

Head Investor and Public Relations PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Hadi Susilo mengatakan, sebagian kantor di kawasan pusat bisnis atawa central business district (CBD) masih menerapkan kebijakan work from home (wfh), sehingga permintaan di wilayah tersebut ikut menyusut.

Berbeda dengan wilayah perkantoran, ROTI mendapati adanya pertumbuhan permintaan di daerah perumahan. Oleh karenanya, ROTI ingin memperkuat distribusi produk ke daerah perumahan untuk menutupi permintaan yang melesu di wilayah perkantoran.

Selain daerah perumahan, ROTI juga mengharapkan potensi pasar di sekitar lokasi pabrik-pabrik baru perusahaan. Catatan saja, dalam kurun 2 waktu terakhir, ROTI telah mengoperasikan 4 pabrik baru di sejumlah wilayah sehingga perusahaan memiliki kapasitas produksi 5 juta roti per hari.

Baca Juga: Nippon Indosari (ROTI) menyerap 45,5% dana capex untuk ekspansi usaha

Dua pabrik di antaranya dioperasikan pada tahun 2018. Kedua pabrik tersebut berlokasi di Batam dan Filipina. Sementara pada tahun 2019, ROTI mengoperasikan 2 pabrik baru di Gresik dan Balikpapan.

Tahun ini, ROTI masih mengawal ekspansi penambahan 2 pabrik baru di Banjarmasin dan Pekanbaru. Kedua pabrik ini akan menjadi pabrik ke-15 dan ke-16 yang dimiliki perusahaan.  Hitungan ROTI, progres pembangunan kedua pabrik baru tersebut sudah mencapai sekitar 45% saat ini.

Harapannya, kedua pabrik baru tersebut dapat beroperasi menjelang akhir tahun dan turut mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan. Nantinya, produk yang dihasilkan oleh pabrik Banjarmasin akan dipasarkan di wilayah Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Barat.

Sementara itu, pabrik anyar di Pekanbaru akan melengkapi pabrik ROTI terdahulu yang berada di Medan dan Palembang untuk menyasar pasar hingga ke wilayah Jambi dan sekitarnya.

“Jadi memang fokus kami, khususnya selama pandemi ini kita lebih banyak melakukan produk dropping atau melakukan penetrasi di daerah perumahan dan juga daerah-daerah di mana kami membuka pabrik baru,” kata Hadi dalam acara konferensi pers virtual, Rabu (26/8).

Hadi tidak menyebut berapa proyeksi ataupun target yang ingin dibidik oleh perusahaan sampai tutup tahun, namun ia optimistis bahwa perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja.

Optimisme ini berasal dari performa kinerja topline perusahaan yang kokoh di tengah pandemi pada paruh pertama tahun ini. Hadi mengungkapkan, permintaan di beberapa titik mengalami penurunan seiring pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Beban keuangan naik, laba bersih ROTI menyusut 9,86% di semester I 2020

Meski begitu, kinerja topline ROTI masih mampu bertumbuh. Tercatat, penjualan neto ROTI bertumbuh sebesar 5,50% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 1,58 triliun di semester I 2019 menjadi Rp 1,67 triliun di semester I 2020.

Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat turun 9,86% yoy menjadi Rp 91,43 miliar di semester I 2020 dari semula Rp 101,44 miliar di semester I 2019.

“Potensi-potensi penjualan di jalan tol stasiun MRT bandara udara bahkan di tempat wisata itu hilang sehingga mempengaruhi penjualan kita di paruh pertama 2020, pun walaupun demikian kita tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan (penjualan),” kata Hadi.

Sampai tutup tahun nanti, ROTI menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 400 miliar. Sampai akhir paruh pertama tahun ini, perusahaan telah menyerap Rp 182 miliar dana capex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×