kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.573   -52,00   -0,31%
  • IDX 8.183   42,74   0,53%
  • KOMPAS100 1.118   1,98   0,18%
  • LQ45 786   3,16   0,40%
  • ISSI 289   1,77   0,62%
  • IDX30 412   1,63   0,40%
  • IDXHIDIV20 464   0,48   0,10%
  • IDX80 123   0,19   0,15%
  • IDXV30 133   -0,29   -0,22%
  • IDXQ30 129   0,44   0,34%

Okupansi Baru 11%, Sejumlah Tantangan Membayangi KA Perintis Cut Meutia


Selasa, 07 Oktober 2025 / 10:47 WIB
Okupansi Baru 11%, Sejumlah Tantangan Membayangi KA Perintis Cut Meutia
ILUSTRASI. KAI menghadirkan layanan Public Service Obligation (PSO) yaitu Kereta Api Perintis Cut Meutia. Tarif yang dikenakan hanya Rp 2.000 per perjalanan. Tingkat keterisian Kereta Api (KA) Perintis Cut Meutia di Aceh tercatat masih rendah dengan sejumlah tantangan operasional yang membayangi.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tingkat keterisian Kereta Api (KA) Perintis Cut Meutia di Aceh tercatat masih rendah dengan sejumlah tantangan operasional dan persepsi publik yang membayangi. 

Selama periode Januari–Agustus 2025, KA Cut Meutia telah melayani 30.527 penumpang. Dengan total kapasitas kursi sebanyak 270.240, maka okupansi rata-ratanya baru mencapai 11%.

Tingkat keterisian tertinggi tercatat pada bulan Februari, yakni sebesar 26%, sementara bulan-bulan lainnya menunjukkan angka yang fluktuatif.

Baca Juga: KAI Pastikan BBM Subsidi Tepat Sasaran, Layani 328 Juta Penumpang hingga Agustus 2025

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menilai rendahnya okupansi KA Cut Meutia tidak lepas dari sejumlah tantangan di lapangan.

“Jarak tempuh yang sangat pendek membuat masyarakat belum melihat KA Cut Meutia sebagai moda transportasi esensial untuk mobilitas antar kota atau kabupaten. Banyak yang memandangnya lebih sebagai sarana hiburan,” ujar Djoko dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

Menurutnya, situasi ini bukan hal baru. Pada 2014, KA Cut Meutia sempat berhenti beroperasi karena sepi penumpang. Walaupun kini kembali berjalan, tingkat keterisian masih menjadi tantangan utama bagi keberlanjutan operasional.

Selain jarak lintasan yang terbatas, faktor kenyamanan juga menjadi perhatian. Saat ini, KA Cut Meutia hanya menggunakan satu rangkaian berisi dua kereta penumpang yang masih mengandalkan kipas angin sebagai pendingin.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Tiga Kali Lipat, KAI Siap Jadi Simbol Daya Saing ASEAN

“Penting untuk segera melengkapi kereta dengan pendingin udara (AC). Tanpa AC, penumpang akan merasa tidak nyaman, terutama saat cuaca panas,” imbuh Djoko.

Ia juga menyoroti ketiadaan unit cadangan. Jika rangkaian yang beroperasi mengalami kerusakan, layanan akan otomatis terhenti karena tidak ada pengganti.

Dari sisi infrastruktur, reaktivasi jalur Lhokseumawe–Bireuen yang memiliki panjang sekitar 46,35 km masih belum sepenuhnya rampung. Hingga kini, baru segmen Krueng Geukueh–Kutablang sepanjang 21,45 km yang beroperasi.

Asal tahu saja, pembangunan jalur tambahan sepanjang 8 km menuju Stasiun Muara Satu sudah dimulai sejak 2023 dan sosialisasi telah dilakukan sejak Januari 2025. Namun, hingga kini jalur tersebut belum juga beroperasi.

“Jika keterlambatan pengoperasian terus terjadi, kepercayaan masyarakat terhadap proyek perkeretaapian di Aceh bisa menurun,” kata Djoko.

Baca Juga: KAI Angkut 37,4 Juta Ton Batubara hingga Agustus 2025

Sejumlah permasalahan juga muncul di lapangan, seperti hilangnya komponen di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) yang kerap dicuri, sehingga mengganggu kelengkapan operasional.

Djoko menegaskan, penyelesaian proyek reaktivasi jalur Trans-Sumatera dan penuntasan konektivitas Lhokseumawe–Bireuen sangat mendesak. Terkait itu, ia bilang kendala utama terletak pada pendanaan. Pemerintah dalam hal ini perlu turun tangan mengatasinya. 

“Permasalahan utamanya terletak pada pendanaan. Pemerintah perlu mengalokasikan dana khusus untuk menuntaskan koneksi jalur ini,” pungkasnya.

Selanjutnya: Indonesia's Foreign Exchange Reserves Down to US$ 148.7 Billion by end-September

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 7-9 Oktober 2025, Lemon Australia-Daging Giling Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×