Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemerintah terus mendorong konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listrik ke bahan bakar gas (BBG). Di Sorong, Papua Barat sejak 1 April 2015 PLN Area Sorong berhasil mengevakuasi daya dari power generator pusat listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Waymon ke lokasi pusat listrik tenaga diesel (PLTD) Klasaman Sorong sebesar 10 mega watt (MW).
Masuknya tambahan daya 10 MW dari PLTMG Waymon, membuat PLTD Klasaman 4 MW dihentikan sejak 31 Maret 2015. Pengurangan ini tidak berpengaruh dalam pelayanan publik karena sehari setelahnya suplai daya sebesar 10 MW dari PLTMG dimulai.
PLTMG Waymon adalah milik PT Waymon Energi, salah satu dari 3 excess power yang ada di wilayah kerja PLN Area Sorong. Pengalihan secara bertahap dari bahan bakar solar ke gas ini sangat menghemat biaya operasional PLN.
“Dengan pengoperasian PLTMG ini PLN dapat menghemat bahan bakar minyak (BBM) 20.000 liter per hari atau 600.000 liter per bulan. Jika dirupiahkan sekitar Rp160 juta per hari,” ujar Manajer PLN Area Sorong Handoko, Senin (6/4).
Saat ini, total daya yang disuplai dari PLTMG Waymon menjadi 20 MW. Sementara total daya mampu pembangkitan PLN Sorong menjadi 46 MW.
Ke depan, diharapkan mesin pembangkit yang digunakan akan berganti dari diesel ke gas dengan memanfaatkan sumber daya alam gas Sorong sendiri.
Dengan adanya penghematan dan tambahan daya listrik ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi di kota dan kabupaten Sorong dan Papua Barat meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News