Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memandang prospek industri konstruksi akan positif untuk tahun depan seiring dengan meningkatnya belanja pemerintah.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Rozi Sparta mengatakan, realisasi belanja pemerintah hingga kuartal ketiga sudah mencapai 60%. Hal ini menjadi momentum positif untuk mendorong tambahan kontrak baru di sisa tahun ini hingga tahun 2026.
“Hal tersebut juga dibarengi dengan belanja pemerintah yang terus meningkat,” ungkap Rozi, kepada Kontan.co.id, Selasa (2/12/2025).
Hingga September 2025, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp6,5 triliun. Kontribusi mayoritas berasal dari segmen Engineering & Construction sebesar 88%, disusul Property & Hospitality 7%, Investment & Concession 3%, dan Manufaktur 2%.
Baca Juga: KKP Melepas Ekspor Udang Tersertifikasi Bebas Cesium-137 Sebanyak 182 Ton ke AS
Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp23,8 triliun. Segmen Engineering & Construction masih menjadi tulang punggung utama.
Menurutnya, peningkatan anggaran Kementerian PU menjadi Rp 118,5 triliun, atau tumbuh sekitar 38% dibanding tahun sebelumnya, menjadi katalis positif yang diproyeksikan mendorong peningkatan peluang kontrak bagi ADHI di tahun 2026.
ADHI juga menegaskan bahwa penajaman fokus BUMN Karya terhadap core business masing-masing membawa arah baru bagi industri. Perseroan kini lebih selektif dalam mengambil proyek.
“Hal tersebut berdampak terhadap Perseroan menjadi lebih lebih selektif, untuk memastikan proyek yang dijalankan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja dan keberlanjutan ADHI,” ujarnya.
Selain anggaran Kementerian PU, peluang ekspansi juga datang dari pipeline Proyek Strategis Nasional (PSN), mulai dari transportasi, energi terbarukan, pengembangan kawasan, hingga ketahanan pangan.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Proyek Sekolah Rakyat Rp 1,9 Triliun
Adhi Karya menilai tahun depan dapat menjadi titik transisi dari perencanaan menuju implementasi lebih cepat.
“Percepatan ini membuka peluang untuk meningkatkan kontribusi pada proyek-proyek prioritas pemerintah, baik melalui skema APBN, KPBU, maupun model pembiayaan lainnya,” sebut Rozi.
Sebagai tambahan informasi, hingga September 2025, ADHI mengerjakan 25 proyek PSN, beberapa di antaranya adalah Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo Ruas Kartasura–Klaten, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Paket 1 (Seksi 1 & 6).
Kemudian, ada MRT Jakarta Fase 2A, yang mencakup ?CP201 (Bundaran HI–Harmoni) dengan progres 89.6% serta CP202 (Harmoni–Mangga Besar) dengan progres 58.4%.
Selanjutnya: BRI Manajemen Investasi Siapkan ETF Emas Pertama di Indonesia
Menarik Dibaca: Banyak Risiko Penyakit Terdeteksi Dini, Ini Pentingnya Rutin Periksa Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













