kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pabrik rokok ikut terpapar wabah korona


Jumat, 08 Mei 2020 / 04:00 WIB
Pabrik rokok ikut terpapar wabah korona


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

Selain mengandalkan pabrik sendiri, produksi rokok HM Sampoerna melibatkan 38 mitra produksi sigaret. Total karyawan pabrik dan mitra dari perusahaan itu lebih dari 64.200 orang.

PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) pun menerapkan protokol pencegahan meski belum ada kabar karyawan mereka terdampak Covid-19. Hingga kini, pabriknya yang merupakan pusat ekspor untuk Kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah tetap beroperasi. Asal tahu, pada 2018 mereka mengoperasikan pabrik baru Dried Ice Expanded Tobacco (DIET) di Malang.
 
Biarpun operasional jalan terus, pencegahan korona berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mempengaruhi ruang gerak Bentoel. "Sembari mematuhi imbauan pemerintah terkait PSBB, kami memang melihat ada dampak terhadap distribusi produk-produk kami akibat banyaknya toko ritel yang tutup," tutur Mercy Francisca Hutahaean, Legal and External Affairs Director Bentoel Group.
 
Manajemen Bentoel merasa tantangan industri rokok semakin besar. Pasalnya, sejak awal tahun ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menetapkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) 23%. Imbasnya adalah ada kenaikan harga jual eceran (HJE) 35%.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×