Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menargetkan kenaikan ekspor 10% di tahun ini. Target produsen mobil Toyota ini lebih kecil dibandingkan dengan pencapaian pertumbuhan ekspor tahun lalu yang sampai 35%.
Warih Andang Tjahjono, Vice President TMMIN mengatakan, target tersebut menggunakan asumsi konservatif. Dia bilang, kinerja ekspor ditentukan dua faktor, yaitu permintaan dan kondisi perekonomian domestik negara tujuan ekspor.
"Kondisi pasar global atau ekspor diperkirakan tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan. Terlebih negara tujuan ekspor TMMIN seperi negara-negara Timur Tengah diperkirakan pertumbuhan ekonominya stagnan karena melemahnya harga minyak dunia," kata dia.
TMMIN mengekspor 160.000 mobil utuh atau completely built up (CBU) bermerek Toyota sepanjang tahun lalu. Jika dengan asumsi kenaikan 10%, ekspor perusahaan tahun ini ditargetkan 176.000 unit.
Dari segi nilai, ekspor TMMIN tahun lalu mencapai US$ 2 miliar. Sejak beroperasi tahun 1971, nilai ekspor mencapai US$ 13 miliar, yang disumbang oleh completely knocked down atau kendaraan terurai, CBU, mesin, dan komponen.
Sekadar informasi, ekspor mobil CBU TMMIN pada 2014, dikontribusi oleh Toyota Fortuner yaitu sebanyak lebih dari 54.000 unit, Vios sekitar 28.000 unit, Innova sebanyak lebih dari 15.000 unit, Avanza sebanyak 37.000 unit, dan Lite Ace sebesar 14.000 unit. Merek lain yang diekspor adalah Agya, Yaris, dan Rush.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News