kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Pacu penjualan, susu non-gula jadi andalan


Jumat, 17 Juni 2011 / 10:45 WIB
Pacu penjualan, susu non-gula jadi andalan
ILUSTRASI. Burger King logo is seen in a restaurant in a communist-era building in Warsaw, Poland October 2, 2017. REUTERS/Kacper Pempel.


Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Persaingan bisnis susu bebas gula semakin ketat. Pengusaha sedang berlomba-lomba mengeluarkan produk tersebut. Yang terbaru, PT Fonterra Brands Indonesia juga menghilangkan kandungan gula pada susu merek Anmum Essential Anak. Strategi ini telah berhasil meningkatkan penjualan di perusahaan susu yang lain.

Wajar saja, karena konsumen makin sadar dengan dampak negatif susu yang mengandung gula, yakni obesitas pada anak. Tak heran, Fonterra pun berharap, produk bebas gula itu juga bisa mendukung pencapaian target tahun ini. "Kami ingin memperluas penguasaan pangsa pasar dari 8%-9% di tahun 2010 menjadi sekitar 12%-13% di tahun ini," ungkap Maspiyono Handoyo, Presiden Direktur Fonterra Brand Indonesia, Rabu (15/6).

Apalagi, penghilangan kandungan gula ternyata juga menurunkan biaya produksi. Walhasil, Fonterra berani memangkas harga sekitar 20%. Anmum Essential Anak ukuran 400 gram yang semula Rp 98.000 diturunkan menjadi Rp 82.000.

Selain memangkas harga, Fonterra juga memberi iming-iming pemikat bagi konsumen. Perusahaan ini misalnya mengklaim volume kemasan lebih banyak 20% daripada sebelumnya.

Bila strategi itu berhasil, manajemen Fonterra optimistis bisa meningkatkan revenue dari Rp 400 miliar di tahun lalu, menjadi Rp 550 miliar-Rp 600 miliar. "Hingga Mei lalu, penjualan sudah tumbuh 20%-30% dibanding periode yang sama tahun lalu," ucap Vienno Monintja, Direktur Marketing Fonterra Brand Indonesia.

PT Frisian Flag Indonesia mengklaim sudah lebih dulu memasarkan produk susu tanpa gula melalui produk susu murni atawa ultra high temperature (UHT) sejak beberapa tahun lalu. Menurut Anton Santoso, Sekretaris Perusahaan Frisian, permintaan naik 30% di tahun lalu. "Bahkan, kami sempat kewalahan memenuhi permintaan, sehingga produksi terus diperbesar," jelas Anton.

Siska Suryawan, Kepala Departemen Pemasaran PT Ultrajaya Milk Industri Tbk, mengklaim sebagai perintis susu murni rendah gula sejak tahun 2008. Tak heran, perusahaan ini mengaku menguasai pasar di atas 50%. "Permintaannya juga tinggi, sehingga berkontribusi sekitar 70% dari total penjualan kami," kata Siska, Kamis (16/6).

Catatan saja, konsumsi susu di Indonesia per tahun 2010 sebesar 11,8 liter per kapita. Ketiga perusahaan itu optimistis konsumsi susu akan terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×