Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bulan depan, ekspor pala dan kayu manis Indonesia diharapkan bisa kembali tembus pasar Uni Eropa (UE). Saat ini tim teknis dari Eropa telah mengirimkan tenaga ahlinya ke Indonesia untuk mengatasi cemaran alfatoxin yang terkandung dalam pala, dan juga kayu manis yang tercemar kapang.
Kementerian Pertanian (Kemtan) mengklaim saat ini sudah mulai ada perbaikan dalam pengemasan komoditas tersebut di tingkat petani dan pedagang. Selain itu, tim teknis asal Eropa juga telah meneliti kadar cemaran alfatoxin yang melebihi batas maksimum standard UE.
Tim teknis bahkan memfasilitasi laboratorium untuk menguji kadar cemaran yang hinggap saat proses pengiriman di kapal atau shipping.
Sebagaimana diketahui sepanjang awal tahun, tercatat empat kali penolakan ekspor pala dan satu kali penolakan Kayu manis yang tercemar kapang.
Kemtan telah merespons perbaikan pasca panen untuk komoditas pala dan kayu manis di tingkat petani. Dinas Pertanian di daerah bahkan turun ke lapangan melakukan bimbingan teknis terhadap dua komoditas tersebut.
"Kami telah menyurati Pemerintah Daerah khususnya pertanian untuk mengawal proses produksi pala dan kayu manis. Saat ini, sentra pala tersebar di Sulawesi Utara dan Maluku," kata Azwar Abu Bakar, Direktur Tanaman Rempah Penyegar, Selasa (12/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News