Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, remi memulai pembangunan pabrik Gas Biometan Terkompresi (Compressed Biomethane Gas/CBG) pertama di Indonesia yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME).
Peletakan batu pertama pembangunan proyek itu dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tinjowan, Simalungun, pada 12 Agustus 2025. Pabrik ini dibangun melalui kerja sama PalmCo dengan PT reNIKOLA Primer Energi, perusahaan energi hijau asal Malaysia.
Direktur Utama PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menyebut proyek ini sebagai tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan berbasis sawit. “Dengan kapasitas produksi 162.000 MMBTU per tahun, pabrik CBG Tinjowan diperkirakan mampu menekan emisi karbon hingga 30.000 ton CO₂ per tahun, setara emisi ribuan kendaraan bermotor,” kata dia dalaï keterangannya, Senin (15/9).
Baca Juga: PTPN IV PalmCo Targetkan ROA Sebesar 7,5%
Gas biometan dihasilkan dari pemurnian biogas limbah POME hingga setara kualitas gas alam. Selain memberi nilai tambah ekonomi, proyek ini juga menjadi contoh nyata penerapan ekonomi sirkular di industri sawit.
Investasi strategis ini ditargetkan selesai dalam 14 bulan dan beroperasi penuh pada kuartal IV 2026. Energi bersih yang dihasilkan akan dipasok ke PT Pertagas Niaga (PTGN), anak usaha PGN, melalui kontrak jual beli 10 tahun dengan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT).
Menurut Jatmiko, pembangunan ini sejalan dengan peta jalan dekarbonisasi PalmCo yang menargetkan penurunan emisi hingga 54,46% pada 2030. PalmCo sebelumnya juga telah mengembangkan pemanfaatan biogas dari limbah sawit sejak 2019 di Riau. Groundbreaking pabrik CBG Tinjowan ini akan menjadi awal pengembangan serupa di 20 pabrik PalmCo lainnya.
Baca Juga: PalmCo Salurkan 195,6 Ton Beras SPHP Hingga Awal September
Presiden Direktur Operasional PT reNIKOLA Primer Energi, Amran Yusuf, menambahkan bahwa sinergi ini bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga komitmen konkret dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia.
Ke depan, inisiatif ini diharapkan menjadi model bagi industri sawit nasional dalam mengurangi emisi sekaligus memperkuat posisi PalmCo sebagai pionir energi hijau di sektor perkebunan.
Selanjutnya: Pemerintah Pangkas Bantuan Pangan Beras Jadi Hanya 2 Bulan Saja
Menarik Dibaca: Ini Tips Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan dari Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News