kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pan Brothers (PBRX) maksimalkan potensi ekspor jelang libur akhir tahun


Rabu, 24 Oktober 2018 / 17:47 WIB
Pan Brothers (PBRX) maksimalkan potensi ekspor jelang libur akhir tahun
ILUSTRASI. Buruh Konveksi PT Pan Brothers Tbk (PBRX)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki akhir tahun dimana ada peak season di hari Natal dan Tahun Baru, tampaknya menjadi peluang bisnis bagi produsen garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Perseroan melihat akan ada kenaikan permintaan yang cukup signifikan di akhir tahun ini.

Anne Patricia Sutanto, Wakil Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk mengakui pabrikan cukup disibukkan guna memenuhi permintaan tersebut. "Realisasi (produksi) kami pun padat sampai akhir tahun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/10).

Saat ini PBRX miliki kapasitas produksi mencapai 100 juta potong (pieces) dalam setahun dengan utilitas hampir 100%. Melihat peak season di akhir tahun ini perseroan tetap optimis penjualannya mampu tumbuh 15% sampai akhir 2018.

Untuk menggapainya, menurut Anne strategi yang diterapkan tak lain ialah menjaga agar produktivitas tetap terjaga ditengah permintaan di akhir tahun yang membludak ini. "Kami fokus tingkatkan produksi dimana growth demandnya hingga dobel digit," ungkapnya.

Sebelumnya perseroan menjalin kemitraan dengan merk pakaian outdoor Columbia untuk produksi jaket, dimana akan di produksi secara massal pada musim dingin tahun 2018. Selama ini sekitar 93% penjualan perseroan bersumber dari pasar ekspor dengan berbagai lisensi dan brand global seperti seperti Uniqlo, Calvin Klein, Old Navy, Gap, Adidas, NorthFace, Lacoste, Salomon, Arcteryx, HnM, Express.

Mengenai capaian di kuartal-III tahun ini, Anne mengaku masih sesuai dengan ekspektasi perseroan. Hanya saja detil perolehannya belum dapat dipublikasikan saat ini. Namun mengintip laporan keuangan PBRX semester I 2018 kemarin secara total, revenue PBRX tumbuh 7,8% yoy menjadi US$ 260 juta. Perolehan tersebut didominasi oleh pasar ekspor sebanyak US$ 241 juta.

Penjualan ekspor tersebut tercatat tumbuh 13% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu yang hanya US$ 212 juta. Sedangkan penjualan lokal perseroan turun 34% menjadi US$ 19 juta di paruh pertama tahun ini.

Regional Asia mendominasi penjualan PBRX sebesar 53% atau senilai US$ 141 juta, naik 20% dibandingkan penjualan di paruh pertama tahun lalu US$ 117 juta. Sementara penjualan ke Amerika Serikat turun 2,8% yoy menjadi US$ 68 juta.

Sementara itu meski pendapatan naik, beban keuangan PBRX turut meningkat 23% dari US$ 7,8 juta di semester I 2017 menjadi US$ 9,6 juta di semester I 2018. Selain itu perseroan juga memperoleh beban pendapatan lainnya, yang sebagian besar berasal dari rugi selisih kurs.

Meski mayoritas ekspor, bahan baku PBRX masih didominasi dari impor seperti synthetic woven yang mengisi 70%-80% kebutuhan material berasal dari impor. Hal ini tampaknya mempengaruhi raihan laba bersih perseroan yang tercatat turun 15% yoy menjadi US$ 3,49 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×