Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
Kerek produksi
Meski begitu, sejumlah produsen sepeda di dalam negeri mengaku tidak mengalami kendala ketersediaan komponen untuk saat ini. Hendra mengatakan pasokan komponen dari China dan Taiwan mampu memenuhi kebutuhan yang ada.
Tidak tanggung-tanggung, RMB bahkan berencana mengerek volume produksinya hingga sebesar 20%-30% pada bulan ini lalu kemudian dinaikan hingga 50% pada bulan ketujuh dengan memanfaatkan tambahan kapasitas produksi yang baru didapat pasca penambahan satu lini produksi di awal bulan. Tujuannya ialah untuk menggenggam peluang pasar sepeda yang sedang ramai.
Sedikit gambaran, sebelumnya, RMB hanya memiliki dua lini produksi di pabrik perusahaan yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah. Dengan kedua lini yang dimiliki, sebelumnya RMB mampu produksi 850 hinngga 1.000 sepeda per harinya, bergantung kepada tingkat kerumitan dari jenis sepeda yang diproduksi.
“Kami sudah nambah orang untuk produksi, armada mobil pengiriman juga kami tambah terus, ada sekitar 6 - 7 mobil box baru,” kata Hendra.
Hal serupa juga diungkapkan oleh William. Menurutnya, Insera Sena memang sempat sedikit mengalami kendala pasokan komponen karena tingginya permintaan lokal di negara pemasok. Akan tetapi, pasokan komponen yang dibutuhkan oleh perusahaa sudah semakin membaik sehingga produksi dapat dilakukan secara normal.
“Secara produksi kami balik ke kondisi normal di mana pada saat awal pandemi kami sempat mengurangi produksi,” ujar William.
Baca Juga: Brompton tipe M paling populer di dunia, harganya? Tidak membuat kantong bolong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News