kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi corona, permintaan sepeda di dalam negeri justru malah melonjak


Minggu, 14 Juni 2020 / 10:56 WIB
 Pandemi corona, permintaan sepeda di dalam negeri justru malah melonjak
ILUSTRASI. Penjualan Sepeda Meningkat: Suasana sebuah gerai penjualan sepeda di Jakarta Selatan, Kamis (11/6). Pandemi Covid-19 menyebabkan banya warga masyarakat berburu sepeda sebagai alat olahraga. Hal tersebut dikarenakan dengan bersepeda kesehatan terjaga serta


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

Faktor pendorong

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo),  Eko Wibowo memprediksi wabah corona bisa menjadi momentum kenaikan pasar sepeda setelah sebelumnya sempat menurun pada tiga tahun belakangan.

Faktor pendorongnya ada beberapa. Pertama, wabah corona semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berolahraga guna meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam hal ini, olahraga bersepeda menjadi pilihan menarik sebab bermanfaat bagi kesehatan serta dapat dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol pencegahan penyebaran virus corona.

Kedua, animo untuk bersepeda juga dipicu semakin banyaknya konten berisi aktivitas bersepeda yang dibagikan oleh komunitas dan pegiat  hobi bersepeda di sosial media. Konsumsi informasi terhadap konten-konten tersebut juga semakin meningkat seiring berkurangnya aktivitas bekerja di luar rumah di tengah pandemi.

Tren ini didukung oleh kegiatan distribusi sepeda yang tidak terganggu. Di samping itu, kegiatan penjualan di tingkat pedagang toko juga masih berjalan di tengah penerapan PSBB meski dengan operasional yang terbatas, ditunjang dengan penjualan digitall yang  dilakukan oleh sebagian pedagang toko.

Meski begitu, kondisi ini bukannya berarti tanpa tantangan. Eko menuturkan, ketersediaan pasokan komponen berpotensi menjadi kendala. Menurut Eko, sejumlah komponen seperti misalnya gear dan shifter memang hanya diproduksi oleh beberapa brand tertentu seperti misalnya Shimano.

Untuk kebutuhan dalam negeri sendiri, sebagian besar pasokan komponen-komponen tersebut biasanya dipasok secara impor dari China. Sayangnya, permintaan di komponen sepeda di negara tersebut sedang tinggi seiring melonjaknya permintaan sepeda.

Padahal, meski sudah berangsur normal, kegiatan produksi komponen sepeda di negara berjuluk Tirai Bambu tersebut belum maksimal. Akibatnya, pasokan komponen ke dalam negeri bisa berkurang.

“Belum semua pabrik di China full produksi,” kata Eko kepada Kontan.co.id, Kamis (11/6).

Baca Juga: Sepeda gunung United ada yang dijual Rp 3 jutaan loh, cek tipe sepedanya di sini




TERBARU

[X]
×