Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Adapun unit bisnis komersial yang mencapai Rp 661 miliar atau 31% dari total penjualan. Bersumber dari penjualan lahan komersial sebesar Rp 200 miliar di BSD City, strata title (apartemen/kondominium) sebesar Rp 102 miliar dan ruko/business loft sebesar Rp 359 miliar.
Hermawan membeberkan, BSD City tercatat sebagai proyek dengan kontribusi prapenjualan terbesar dengan porsi 36%, diikuti oleh Nava Park (27%), Grand Wisata (14%) dan Hiera BSD City (10%).
Kinerja keuangan per kuartal I - 2023 juga menampilkan kinerja solid. Dalam tiga bulan pertama 2023, BSDE membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 41,89% (YoY) menjadi Rp 2,87 triliun dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp 2,03 triliun.
BSDE membukukan laba kotor senilai Rp 1,85 triliun pada kuartal I - 2023, tumbuh 31,93% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 1,26 triliun. Pencapaian ini diraih setelah BSDE berhasil mengontrol pertumbuhan beban pokok di kisaran 33,64%, sehingga pertumbuhan beban lebih rendah ketimbang pertumbuhan penjualan.
Baca Juga: Investor Harus Lebih Cermat Memilih Emiten yang Tidak Bagikan Dividen
Hermawan menyampaikan, pertumbuhan yang solid juga tercermin pada laba bersih sebesar Rp 883,98 miliar. Tumbuh 154,09% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 347,90 miliar.
“BSDE juga memiliki keunggulan dalam hal persediaan. Hal ini penting untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," tandas Hermawan.
BSDE per akhir Maret 2023 memiliki Persediaan real estat (di luar hotel) sebesar Rp 13,13 triliun dan landbank seluas 3.847 ha yang tersebar di lokasi-lokasi strategis. Hermawan bilang, hal ini merupakan modal bagi BSDE untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan dimasa mendatang.
Pada Selasa (27/6) ini, BSDE juga telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan hasil sebagai berikut:
1. Persetujuan Laporan Tahunan, pengesahan Laporan Keuangan dan pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2022;
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Menyebut Industri Perkantoran Dalam Kondisi Oversupply
2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2022. Dalam hal ini, BSDE mencatatkan seluruh laba setelah dikurangi dana cadangan, ke dalam saldo ekuitas untuk memperkuat struktur modal dan sebagai modal kerja untuk tumbuh berkelanjutan;
3. a. Penetapan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2023;
b. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan lain anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2023; dan
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News