Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Michelin Indonesia menargetkan penjualan ban Michelin di Indonesia untuk tahun ini bisa tumbuh 20% - 25% dibanding akhir tahun lalu. Pertumbuhan yang tinggi tersebut diyakini bisa tercapai karena Michelin fokus di segmen premium dalam pasar ban di Indonesia.
Bayu Surya Pamugar Sugeng, Head of Sales & Marketing Motorcycle Product Line PT Michelin Indonesia mengatakan, penjualan ban roda dua Michelin di akhir Semester I 2015 relatif stabil dibanding akhir Semester I 2014.
"Cuma belum bisa kami sebutkan angkanya, karena volume penjualan ban kami memang belum terlalu besar," ujar Bayu, Senin (6/7) kemarin.
Ia mengatakan bahwa total volume penjualan ban roda dua di Indonesia kini mencapai 50 juta ban. Dari jumlah tersebut, hanya 25% atau 12,5 juta ban saja yang tergolong segmen premium. "Kami masih menjadi bagian kecil dari 25% itu," ujar Bayu.
Dari segi harga, ban Michelin memang tidak sekompetitif kalangan produsen ban lokal. Dimana harga ban Michelin jauh lebih mahal. "Tapi bukan berarti semua konsumen kami hanyalah kalangan menengah atas. Ada juga yang berprofesi sebagai tukang ojek namun sangat mengutamakan keselamatan," jelas Bayu.
Jean Charles Simon, Country Director PT Michelin Indonesia menambahkan, meskipun penjualan kendaraan roda empat maupun roda dua menurun, namun hal tersebut tidak terlalu berdampak pada Michelin. "Penjualan produk kami tetap tumbuh stabil," kata Jean.
Jean optimis strategi bisnis yang ditempuh Michelin untuk fokus di segmen premium merupakan pilihan tepat. Sebab orientasi konsumen ban di segmen ini adalah keamanan dan kenyamanan.
"Ini membuat kami yakin volume penjualan ban Michelin akhir tahun ini bisa tumbuh 20% - 25% dibanding akhir tahun lalu," pungkas Jean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News